Calon Jaksa Agung Diminta Revolusi Mental

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada mencatat beberapa tugas yang harus dilakukan Jaksa Agung baru nanti. Utamanya, menurut Direktur Advokasi Oce Madril, merevolusi mental sumber daya manusia di institusi tersebut.
"Mengubah budaya Kejaksaan menjadi lebih partisipatif dalam memberantas korupsi," kata Oce kepada Tempo, Selasa, 4 November 2014. Jadi harus punya visi dan misi bagaimana merevolusi mental." Oce menilai, Kejaksaan cenderung lambat mereformasi birokrasi, dibandingkan lembaga hukum lain.
Oce meminta Presiden berhati-hati memilih Jaksa Agung. Jika salah pilih, maka citra Jokowi menjadi taruhan. Terutama dalam penegakkan hukum tindak pidana korupsi.

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada mencatat beberapa tugas yang harus dilakukan Jaksa Agung baru nanti. Utamanya, menurut Direktur Advokasi Oce Madril, merevolusi mental sumber daya manusia di institusi tersebut.
"Mengubah budaya Kejaksaan menjadi lebih partisipatif dalam memberantas korupsi," kata Oce kepada Tempo, Selasa, 4 November 2014. Jadi harus punya visi dan misi bagaimana merevolusi mental." Oce menilai, Kejaksaan cenderung lambat mereformasi birokrasi, dibandingkan lembaga hukum lain.
Oce meminta Presiden berhati-hati memilih Jaksa Agung. Jika salah pilih, maka citra Jokowi menjadi taruhan. Terutama dalam penegakkan hukum tindak pidana korupsi.
Presiden Jokowi saat ini sedang memilih Jaksa Agung. Pekan lalu, Andi Widjajanto menyebutkan lima calon, yakni Mas Achmad Santosa (mantan komisioner KPK), Muhammad Yusuf (Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), Hamid Awaluddin (mantan Menteri Hukum dan HAM), Widyo Pramono (Jaksa Agung Muda Pidana Khusus), serta Andhi Nirwanto (Wakil Jaksa Agung).
Belakangan, muncul nama M. Prasetyo, mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum, yang kini anggota DPR dari Partai NasDem. Nama Prasetyo disorongkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Pak Celetuk Setuju dengan "Revolusi Mental". Kelemahan utama di Indonesia adalah Revolusi Mental. Untuk merevolusi itu suatu hal yang sangat sulit sekali, tapi dengan upaya, dan jerih payah Presiden saat ini, pasti akan membawa suatu perubahan yang lebih baik.
Mental Indonesia itu sulit sekali untuk dibimbing, Sudah banya Presiden yang menjabat di Indonesia, malahan yang terakhir kinerjanya menurun, serta Mental Indonesia di ombang-ambingkan. Sudah lama Masyarakat Indonesia ingin perubahan, dan pemimpin yang bukan wajah-wajah lama karena mengharapkan secercah harapan.
Disinilah muncul Pak Jokowi, yang terlihat mampu memimpin dan membawa perubahan untuk Rakyat Indonesia jadi lebih baik. Semoga harapan kita bisa terkabul dan Negara Indonesia jadi semakin maju.
Semangat Pak Jokowi...!!! Hidup Indonesia!!!
Dikutip dari: http://adf.ly/tiwey


