JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bakrie Telecom, Tbk. (BTEL) dan PT Smartfren Telecom, Tbk. (Smartfren) hari ini, Senin (3/11/2014) mengumumkan kerjasama untuk kolaborasi penyelenggaraan jaringan. Langkah kolaborasi ini adalah komitmen kedua operator untuk mendorong peralihan teknologi CDMA menuju layanan 4G berbasis LTE FDD.
Adapun penandatanganan Perjanjian Kolaborasi dan Sewa Menyewa Jaringan antara Bakrie Telecom dan Smartfren sendiri telah dilakukan Kamis (30/10/2014) lalu.
Dalam Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan itu, Smartfren sepakat untuk memberikan kualitas layanan yang sama dengan yang diberikan kepada pelanggan Smartfren sendiri.
"Kerjasama strategis ini sekaligus membuka kemungkinan untuk mengatasi perkembangan lebih lanjut dari teknologi CDMA yang kami gunakan selama ini," kata Presiden Direktur Bakrie Telecom, Jastiro Abi dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Senin (3/11/2014).
"Setelah ini, pelanggan Bakrie Telecom dan Smartfren bukan hanya mendapatkan layanan yang berkualitas saja, tapi di masa mendatang dapat berkesempatan menikmati layanan 4G berbasis LTE FDD," demikian imbuh Abi.
Sementara itu Presiden Direktur Smartfren, Rodolfo Pantoja mengatakan bahwa kolaborasi antara Bakrie Telecom dengan Smartfren juga akan membantu program penyehatan industri CDMA.
"Dengan kerjasama kolaborasi jaringan ini, diyakini akan dapat meningkatkan layanan dan efisiensi serta meningkatkan kemampuan keuangan Bakrie Telecom," demikian ujar Rodolfo.
Lebih lanjut, Bakrie Telecom dan Smartfren akan segera menjajaki kemungkinan pengembangan jaringan menuju layanan 4G berbasis LTE FDD guna meningkatkan kualitas dan layanan bagi para pelanggannya.
"Saat ini yang terpenting adalah kepentingan pelanggan baik Esia maupun Smartfren terlayani dengan sebaik-baiknya, karena kalau pelanggan senang, maka para stakeholders bahkan regulator pun akan senang dan mendukung," ujar Abi.
"Baik Esia maupun Smartfren akan tetap hadir seperti biasa namun dengan operasional yang jauh lebih efisien dan khususnya untuk pelanggan Esia akan mendapat jangkauan lebih baik," demikian pungkas Abi.
Sumber : Kompas

Jakarta - PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (Smartfren) menandatangani kerjasama untuk kolaborasi penyelenggaraan jaringan. Langkah kolaborasi ini adalah komitmen kedua operator untuk mendorong peralihan teknologi CDMA menuju layanan 4G berbasis LTE FDD.
"Kerjasama ini adalah respon cepat kami, operator CDMA, terhadap arahan pemerintah untuk mendorong broadband society dan broadband economy di seluruh Indonesia. Kerjasama strategis ini sekaligus membuka kemungkinan untuk mengatasi perkembangan lebih lanjut dari teknologi CDMA yang kami gunakan selama ini," kata Presiden Direktur BTEL Jastiro Abi dalam keterangan yang diterima detikINET, Senin (3/11/2014).
"Setelah ini, pelanggan BTEL dan Smartfren bukan hanya mendapatkan layanan yang berkualitas tapi di masa mendatang dapat berkesempatan menikmati layanan 4G berbasis LTE FDD," tambahnya.
BTEL dan Smartfren telah menandatangani Perjanjian Kolaborasi dan Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan, Kamis, 30 Oktober 2014 lalu. Menurut Jastiro Abi, kerjasama BTEL dan Smartfren adalah bentuk pelaksanaan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomer 932/2014.
Dengan Perjanjian Kolaborasi tersebut, jaringan BTEL akan digabungkan dengan jaringan milik Smartfren sehingga dapat melayani pelanggan Esia. Selanjutnya, BTEL akan menyewa jaringan dari Smartfren untuk melayani pelanggan ESIA sehingga pelanggan ESIA dapat terlayani dengan jangkauan yang lebih baik.
"Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan frekuensi 800 Mhz sebagai frekuensi yang netral teknologi sehingga seluruh pelanggan Esia dan Smartfren dapat terus menikmati layanan telekomunikasi yang murah dan berkualitas tinggi yang selama ini didapatkan dari teknologi CDMA," tambah Abi.
Ia menambahkan bahwa selain pelanggan yang akan sangat diuntungkan adalah pemegang saham dan para stakeholders dari masing-masing, BTEL dan Smartfren.
"Kerjasama ini membuka peluang bisnis yang jauh lebih besar bagi BTEL dan juga Smartfren sebagai operator yang sudah diijinkan untuk menggunakan teknologi netral pada frekuensi 800 Mhz. Sehingga pemegang saham dan seluruh stakeholders mempunyai kesempatan lebih terbuka lagi untuk mengembangkan usahanya karena kami telah menemukan solusinya lewat kerjasama strategis ini," terang Jastiro.
Senada dengan Abi, Presiden Direktur Smartfren Rodolfo Pantoja juga mengatakan bahwa Smartfren sangat yakin program penyehatan industri CDMA ini akan benar-benar berhasil dengan kerjasama kolaborasi usaha antara BTEL dan Smartfren ini.
Menurutnya dalam Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan, Smartfren sepakat untuk memberikan kualitas layanan yang sama dengan yang diberikan kepada pelanggan Smartfren sendiri.
Dengan kerjasama kolaborasi jaringan tersebut, diyakini akan dapat meningkatkan layanan dan efisiensi serta meningkatkan kemampuan keuangan BTEL.
"Sebagai dua operator milik pengusaha nasional kita bukan saja harus cepat dan terdepan dalam mendukung program pemerintah, tapi juga harus saling mendukung satu dengan yang lain, bersama-sama mengatasi masalah yang selama ini membatasi pertumbuhan perseroan" ungkap Presiden Direktur Smartfren Rodolfo Pantoja.
Jajaki 4G LTE FDD
Lebih lanjut, BTEL dan Smartfren akan segera menjajaki kemungkinan pengembangan jaringan menuju layanan 4G berbasis LTE FDD guna meningkatkan kualitas dan layanan bagi para pelanggannya.
"Saat ini yang terpenting adalah kepentingan pelanggan baik ESIA maupun Smartfren terlayani dengan sebaik-baiknya. Karena kalau pelanggan senang, maka para stakeholders bahkan regulator pun akan senang dan mendukung.
"Baik Esia maupun Smartfren akan tetap hadir seperti biasa namun dengan operasional yang jauh lebih efisien dan khususnya untuk pelanggan Esia akan mendapat jangkauan lebih baik," kata Jastiro Abi.
Sebagai penutup, Jastiro Abi dan Rodolfo Pantoja keduanya sangat mengapresiasi langkah Pemerintah melalui Kominfo mendorong kedua operator nasional ini dalam sebuah proses penyehatan industri telekomunikasi nasional
"Kami berdua mendapat kesempatan berkontribusi positif dalam pengembangan telekomunikasi di Indonesia sehingga masyarakat Indonesia dapat merasakan layanan telekomunikasi seperti layaknya negara maju lainnya" demikian Rodolfo dan Jastiro.
Sumber : Detik

VIVAnews - PT Bakrie Telecom, Tbk (BTEL) dan PT Smartfren Telecom, Tbk
(Smartfren) menandatangani kerjasama untuk kolaborasi penyelenggaraan jaringan. Langkah kolaborasi ini adalah komitmen kedua operator untuk mendorong peralihan teknologi CDMA menuju layanan 4G berbasis LTE FDD (frequency division duplexing).
"Kerjasama ini adalah respons cepat kami, operator CDMA, terhadap arahan pemerintah untuk mendorong broadband society dan broadband economy di seluruh Indonesia," kata Presiden Direktur Utama BTEL, Jastiro Abi dalam keterangan tertulisnya hari ini kepada VIVAnews.
Ditambahkan, setelah pengumuman kolaborasi ini, pelanggan BTEL dan Smartfren bukan hanya mendapatkan layanan yang berkualitas tapi di masa mendatang dapat berkesempatan menikmati layanan 4G berbasis LTE FDD.
Penandatanganan kolaborasi antar kedua perusahaan itu dilakukan pada pekan lalu dnegan tajuk Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan.
Menurut Jastiro Abi, kerjasama BTEL dan Smartfren merupakan bentuk pelaksanaan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomer 932/2014. Dengan kerjasama itu, jaringan BTEL akan digabungkan dengan jaringan milik Smartfren sehingga dapat melayani pelanggan Esia.
Selanjutnya, BTEL akan menyewa jaringan dari Smartfren untuk melayani pelanggan ESIA sehingga pelanggan ESIA dapat terlayani dengan jangkauan yang lebih baik.
"Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan frekuensi 800 Mhz sebagai frekuensi yang netral teknologi, sehingga seluruh pelanggan Esia dan Smartfren dapat terus menikmati layanan telekomunikasi yang murah dan berkualitas tinggi yang selama ini didapatkan dari teknologi CDMA," tambah Abi.
Ia menambahkan, selain pelanggan yang akan sangat diuntungkan, pemegang saham dan para stakeholders dari masing-masing, BTEL dan Smartfren juga turut menarik manfaat dari kerjasama ini.
Kualitas yang sama
Senada dengan Abi, Presiden Direktur Smartfren Rodolfo Pantoja mengatakan Smartfren sangat yakin program penyehatan industri CDMA ini akan benar-benar berhasil dengan kerjasama kolaborasi usaha antara BTEL dan Smartfren ini.
Menurut Rodolfo, dalam perjanjian sewa jaringan itu, Smartfren sepakat untuk memberikan kualitas layanan yang sama dengan yang diberikan kepada pelanggan Smartfren. Kerjasama itu diyakini bakal meningkatkan layanan dan efisiensi serta meningkatkan kemampuan keuangan BTEL.
"Sebagai dua operator milik pengusaha nasional, kita bukan saja harus cepat dan terdepan dalam mendukung program pemerintah, tapi juga harus saling mendukung satu dengan yang lain, bersama-sama mengatasi masalah yang selama ini membatasi pertumbuhan perseroan," kata Rodolfo.
Kerjasama 4G
Lebih lanjut, BTEL dan Smartfren segera menjajaki kemungkinan pengembangan jaringan menuju layanan 4G berbasis LTE FDD guna meningkatkan kualitas dan layanan bagi para pelanggan.
"Saat ini yang terpenting adalah kepentingan pelanggan, baik ESIA maupun Smartfren terlayani dengan sebaik-baiknya. Karena kalau pelanggan senang, maka para stakeholders bahkan regulator pun akan senang dan mendukung," kata Jastiro.
Baik ESIA maupun Smartfren akan tetap hadir seperti biasa namun
dengan operasional yang jauh lebih efisien dan khususnya untuk pelanggan ESIA akan mendapat jangkauan lebih baik.
Rodolfo mengapresiasi langkah Kominfo mendorong kedua operator nasional ini dalam sebuah proses penyehatan Industri Telekomunikasi nasional sehingga masyarakat dapat merasakan layanan telekomunikasi seperti layaknya negara maju lainnya.
Sumber : Viva News

Metrotvnews.com: Bakrie Telecom dan Smartfren Telecom resmi mengumumkan kerja sama penyelenggaraan jaringan hari ini, 3 November. Tujuannya, mendorong peralihan teknologi CDMA menuju layanan 4G.
"Setelah ini, pelanggan BTEL dan Smartfren bukan hanya mendapatkan layanan yang berkualitas, tapi di masa mendatang dapat berkesempatan menikmati layanan 4G berbasis LTE FDD," kata Presiden Direktur BTEL Jastiro Abi dalam pernyataan pers yang kami terima.
BTEL dan Smartfren telah menandatangani Perjanjian Kolaborasi dan Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan pada hari Kamis, 30 Oktober 2014 lalu.
Menurut Jastiro Abi, kerjasama BTEL dan Smartfren adalah bentuk pelaksanaan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 932/2014. Dengan Perjanjian Kolaborasi tersebut, jaringan BTEL akan digabungkan dengan jaringan milik Smartfren, sehingga dapat melayani pelanggan Esia.
"Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan frekuensi 800 Mhz sebagai frekuensi yang netral teknologi, sehingga seluruh pelanggan Esia dan Smartfren dapat terus menikmati layanan telekomunikasi yang murah dan berkualitas tinggi yang selama ini didapatkan dari teknologi CDMA," kata Abi.
Dia menambahkan, selain pelanggan yang akan sangat diuntungkan adalah pemegang saham dan para stakeholders dari masing-masing, BTEL dan Smartfren.
"Kerja sama ini membuka peluang bisnis yang jauh lebih besar bagi BTEL dan juga Smartfren sebagai operator yang sudah diizinkan untuk menggunakan teknologi netral pada frekuensi 800 Mhz," katanya.
Senada dengan Abi, Presiden Direktur Smartfren Rodolfo Pantoja juga mengatakan bahwa Smartfren sangat yakin program penyehatan industri CDMA ini akan berhasil dengan kerjasama antara BTEL dan Smartfren.
Menurutnya, dalam Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan, Smartfren sepakat untuk memberikan kualitas layanan yang sama dengan yang diberikan kepada pelanggan Smartfren sendiri.
Kerjasama jaringan tersebut diyakini akan dapat meningkatkan layanan dan efisiensi serta meningkatkan kemampuan keuangan BTEL.
ABE
Sumber : Metrotv News
Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berkolaborasi untuk menyelenggarakan jaringan 4G berbasis LTE FDD.
"Kerja sama ini adalah respon cepat kami, operator CDMA terhadap arahan pemerintah untuk mendorong broadband society dan broadband economy di seluruh Indonesia. Kerja sama strategis ini sekaligus membuka kemungkinan untuk mengatasi perkembangan lebih lanjut dari teknologi CDMA yang kami gunakan selama ini," kata Presiden Direktur BTEL Jastiro Abi dalam siaran pers di Jakarta, Senin.
Menurut dia, kerja sama itu merupakan bentuk pelaksanaan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 932/2014. Dengan Perjanjian Kolaborasi tersebut, jaringan BTEL akan digabungkan dengan jaringan milik Smartfren sehingga dapat melayani pelanggan Esia.
Selanjutnya, BTEL akan menyewa jaringan dari Smartfren untuk melayani pelanggan ESIA sehingga pelanggan ESIA dapat terlayani dengan jangkauan yang lebih baik.
"Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan frekuensi 800 Mhz sebagai frekuensi yang netral teknologi sehingga seluruh pelanggan Esia dan Smartfren dapat terus menikmati layanan telekomunikasi yang murah dan berkualitas tinggi yang selama ini didapatkan dari teknologi CDMA," katanya.
Ke depan, lanjut Jastiro Abi, kerja sama itu membuka peluang bisnis bagi BTEL dan Smartfren sehingga pemegang saham dan seluruh stakeholders mempunyai kesempatan lebih terbuka lagi untuk mengembangkan usahanya.
Sementara itu, Presiden Direktur Smartfren Telecom Rodolfo Pantoja meyakini program penyehatan industri CDMA ini akan benar-benar berhasil dengan kerja sama kolaborasi usaha dengan BTEL.
Dalam Perjanjian Sewa Menyewa Jaringan, lanjut dia, Smartfren sepakat untuk memberikan kualitas layanan yang sama dengan yang diberikan kepada pelanggan Smartfren sendiri.
Sumber : Antaranews
Smartfren dan Esia Resmi Bersatu demi LTE

Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Bakrie Telecom (Esia) dan Smartfren Telecom (Smartfren) resmi menjalin kerjasama penyelenggaraan jaringan, Senin (3/11). Kedua perusahaan berharap kerjasama ini dapat mendorong peralihan teknologi CDMA menuju jaringan mobile generasi keempat Long Term Evolution (4G LTE).
Penandatangan kontrak kerjasama Esia dan Smarfren ini dilakukan pada 30 Oktober 2014. Dalam siaran pers, kedua perusahaan mengatakan bakal menyediakan 4G LTE berbasis frequency division duplexing (FDD).
Menurut Presiden Direktur Bakrie Telecom Jastiro Abi, penggabungan kedua operator tersebut merupakan bentuk pelaksanaan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 932/2014. Jaringan Esia akan digabungkan dengan Smartfren agar lebih maksimal.
"Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan frekuensi 800 Mhz sebagai frekuensi netral, sehingga pelanggan Esia dan Smartfren dapat terus menikmati layanan telekomunikasi murah dengan kualitas tinggi," ujar Abi.
Selain menguntungkan para konsumen, peluang bisnis turut terbuka karena kini pemegang saham punya kesempatan untuk mengembangkan usahanya.
Rodolfo Pantoja selaku Presiden Direktur Smartfren, berharap kolaborasi ini akan menyehatkan industri CDMA di tengah persaingan yang makin ketat.
Beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, menyatakan bakal mendukung konsolidasi industri telekomunikasi. Namun, ia menggarisbawahi konsolidasi harus sesuai aturan pasar modal dan pemerintah mengingat kebanyakan perusahaan telekomunikasi adalah perusahaan yang terdaftar di bursa saham.
Sejak September lalu, kedua perusahaan ini telah mengajukan permohonan konsolidasi kepada pemerintah. Dalam skenario ini, kedua perusahaan nampaknya harus membagi tugas, Smartfren menjadi penyelenggara jaringan dan Esia sebagai penyelenggara jasa.
Smartfren akan tetap bertahan pada teknologi CDMA dengan memanfaatkan spektrum frekuensi 800 MHz. Dalam dua tahun mendatang, Smartfren diizinkan oleh Kemenkominfo untuk memanfaatkan spektrum 2.300 MHz dalam menyelenggarakan teknologi jaringan mobile 4G LTE.
Sumber : CNN Indonesia
Komentar ane : Akhirnya mereka bersatu biar ga senasib sama flexi, flexi enak bisa migrasi ke telkomsel lah mereka berdua :lol:
Kita tunggu tanggal mainnya, apakah benar sesuai dengan yang mereka katakan


