Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Dipaksa Sukhoi Mendarat, Pesawat Arab Saudi Terbang Kembali Setelah Bayar Denda Rp 60

Tuesday, November 4, 2014
KUPANG, KOMPAS.com — Setelah membayar dendaRp 60 juta dan melengkapi dokumen surat izin terbang di Indonesia, pesawat jet Gulfstream HZ-103milik Pemerintah Arab Saudi yang dipaksa mendarat di Pangkalan TNI Angkatan Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (3/11/2014), bisa terbang kembali.Kepala Penerangan Pangkalan TNI Angkatan Udara El Tari Kupang, Kapten Sigit, pada Senin malam mengatakan, pesawat tersebut telah diizinkan melanjutkan penerbangan ke Australia pada hari yang sama sekitar pukul 22.42 Wita. "Pesawat dilepas setelah Kedutaan Besar Arab Saudidi Jakarta melengkapi dokumen surat izin terbang (flight clearance) di wilayah Indonesia, dan membayar denda Rp 60 juta yang akan disetor ke kas negara," kata Sigit.Menurut Sigit, sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Keputusan Dirjen Perhubungan Udara, pesawat dikenakan denda karena masuk wilayah NKRI tanpa izin."Semua sudahclear, yakni denda dan surat izin terbang, kemudian kami lepas untuk terbang," ujar Sigit.Sigit mengatakan, pesawat tersebut tidak mengangkut barang berbahaya. Pesawat hanya tidakmemiliki izin terbang di wilayah Indonesia. Pesawat jenis Gulfstream IV dengan nomor penerbangan HZ-03 terdeteksi radar TNI Angkatan Udara di Makassar, Sulawesi Selatan, sekitar 82 mil di selatanKupang.Pesawat tersebut dianggap terbang gelap karena tidak memiliki izin terbang di wilayah Indonesia. Dua jet Sukhoi pun dikerahkan untuk memaksa pesawat mendarat. Setelah mendarat, semua kru dan penumpang diturunkan untuk menjalani pemeriksaanoleh penyidik pegawai negeri sipil (PPNS).Sebanyak 13 orang termasuk kru menjalani pemeriksaan. Mereka adalah dua pilot, Waleed AbdulAziz dan Abdullah Aziz Ibrahim; dua kopilot, Muhammed Suliman dan Muhammed Saud; dua pramugari, Kaitouni Oulaya dan Safa; serta para penumpang, yakni Muhammed Dhafir, Sami Amadh, Muhammed Abdulah, Hussin Ali, Khalid Mushabbad, Atiah Ayed, dan Domino Domingo.Setelah menjalani pemeriksaan secara intensif, pilot Waleed Abdul Azis mengaku bahwa penerbangan ke Australia ini untuk membawa tim pendahulu mempersiapkan kunjungan pengeran Kerajaan Arab Saudi.


sumber : http://regional.kompas.com/read/2014...Rp.60.Juta.com

klo bagi arab 60 jt mah kecil..
g tau deh... nominal segitu untuk tilang diudara udah termasuk besar atau kecil..

Dikutip dari: http://adf.ly/tijl0
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive