
"Saya mau aja dipindah ke rusun, tapi asal ada kerjaan," ujar salah seorang pengawas tempat hiburan malam di Kalijodo, Leman, 53 tahun, saat ditemui Tempo di tempat kerjanya, Jumat, 28 Februari 2014.
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama menyempatkan diri mampir ke Kalijodo, Kamis, 27 Februari 2014. Setelah dari sana, Basuki menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki wacana untuk mengubah Kalijodo menjadi ruang terbuka hijau. "Tapi ini tunggu soal status rusun dulu, apakah ada rusun yang siap menampung warga," ujar Ahok mengungkapkan wacana penertiban lokasi prostitusi di pinggir Kanal Banjir Barat itu.
Leman berkata, percuma meminta warga Kalijodo pindah ke rusun apabila tak disediakan pekerjaan. Ia mengatakan bahwa alasan warga betah tinggal di Kalijodo karena berbagai pekerjaan tersedia di sana.
Menurut Leman, rusun-rusun yang ada saat ini masih jauh dari lapangan pekerjaan. Rusun yang jauh dari lapangan pekerjaan, kata dia, menyulitkan dirinya karena banyak anggota keluarga yang harus dinafkahi. "Saya anak empat, masih pada sekolah. Saya butuh uang untuk menghidupi mereka," ujar Leman.
Hal senada diucapkan oleh seorang ibu yang enggan disebutkan namanya. Ia sudah memiliki penghasilan tetap di Kalijodo sehingga Pemprov DKI Jakarta harus bisa memberikan jaminan pekerjaan apabila dirinya hendak dipindahkan ke rusun. "Saya gaji Rp 1,2 juta per bulan. Saya kerja sebagai pembantu di tempat hiburan malam. Yah, bantu siap-siapin sebelum bukalah," ujar ibu tersebut.
Ketua RW 05 Kalijodo, Kunarso, berkata bahwa tak mudah membujuk warga untuk pindah ke rusun. Alasannya, banyak warga yang sudah memiliki usaha tetap di Kalijodo. "Lagi pula, kalau mau memindah warga sini, harus bicara ke tokoh masyarakat dulu," ujarnya.
SUMBER


