VIVAnews � Kampanye terbuka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Lapangan Glempang, Banyumas, Jawa Tengah, 19 Maret 2014, digegerkan oleh kesurupan massal. Insiden ini terjadi saat kampanye menghadirkan pertunjukan kesenian tradisional kuda lumping usai orasi politik.
Ketika itu warga berbaur mengikuti alunan musik kuda lumping. Namun dalam waktu singkat, satu per satu hadirin yang sebagian besar terdiri dari anak muda, menjadi tidak sadar. Puluhan orang lantas berlarian dan mengamuk di tengah lapangan, bukan hanya pemain kuda lumping saja yang kesurupan.
Syukurlah sejumlah pawang kuda lumping telah siap untuk menyadarkan peserta kampanye yang kesurupan. Pawang langsung mengejar mereka yang kesurupan untuk dikendalikan.
Ketika itu warga berbaur mengikuti alunan musik kuda lumping. Namun dalam waktu singkat, satu per satu hadirin yang sebagian besar terdiri dari anak muda, menjadi tidak sadar. Puluhan orang lantas berlarian dan mengamuk di tengah lapangan, bukan hanya pemain kuda lumping saja yang kesurupan.
Syukurlah sejumlah pawang kuda lumping telah siap untuk menyadarkan peserta kampanye yang kesurupan. Pawang langsung mengejar mereka yang kesurupan untuk dikendalikan.
Meski diwarnai insiden kesurupan massal, para penonton tetap antusias. Kesenian kuda lumping kini menjadi tren di kalangan anak muda Banyumas. Tidak hanya pemain kuda lumping yang kesurupan, tapi para penggemarnya juga ikut larut.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kabupaten Banyumas, Budi Setiawan, melihat pertunjukan itu dari atas panggung. Dalam pertunjukan kuda lumping ini, penyelenggara telah menyiapkan berbagai keperluan untuk mengantisipasi kesurupan, misal menyediakan bunga dalam jumlah banyak untuk diberikan kepada warga yang kesurupan. (umi)
sumber
Kira-kira kenapa ya ?



