Merdeka.com - Direktur Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Franz Magnis Suseno menilai meninjau ke daerah-daerah di Indonesia memang menjadi salah satu tugas Presiden Indonesia. Namun bukan berarti permasalahan Indonesia dapat selesai dengan melakukan blusukan.
"Bagi seorang presiden blusukan itu hanya dilakukan sesekali saja. Blusukan itu tidak menyelesaikan masalahnya," jelasnya di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara kepada merdeka.com, Jumat (21/3).
"Bagi seorang presiden blusukan itu hanya dilakukan sesekali saja. Blusukan itu tidak menyelesaikan masalahnya," jelasnya di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara kepada merdeka.com, Jumat (21/3).
Franz mencontohkan, jika pemerintah pusat ingin merealisasikan pembangunan jembatan penghubung antara pulau Jawa dan Sumatera. Jembatan tersebut tidak akan terwujud jika hanya ditinjau. Sebab perlu ada pertimbangan ekonomi dan lainnya untuk merealisasikannya.
"Apabila dia membangun jembatan Jawa Sumatera itu tidak bisa diselesaikan dengan blusukan. Itu makanya dia harus punya pertimbangan. Apa dia mau berenang dari Jawa ke Sumatera," ungkapnya.
Sebab itu, dia menambahkan, tantangan menjadi seorang presiden lebih besar dibandingkan dengan menjadi pemimpin daerah. Sehingga perlu ada strategi jitu untuk dapat membuat rakyat Indonesia merasakan kebijakan pemimpinnya.
"Sebagai presiden itu dituntut lain dari gubernur kota," tutupnya.
sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/fra...n-masalah.html


