
BERITAJAKARTA.COM � 22-03-2014 15:40
Lantarann berada di kawasan pesisir pantai utara, sejumlah wilayah di Jakarta Utara hingga kini masih dihadapkan pada persoalan minimnya pasokan air bersih. Bahkan, tak jarang persoalan ini juga berdampak pada sejumlah sekolah di kawasan tersebut yang kekurangan air bersih.
Untuk mengatasinya, Pemprov DKI bersama pihak swasta membangun fasilitas pemanen air hujan atau Rain Water Harvesting RWH di beberapa sekolah di kawasan seperti Kelurahan Kapuk Muara, Kamal Muara, Pejagalan dan Kelurahan Pluit di Kecamatan Penjaringan. Setidaknya sudah ada 16 sekolah di kawasan ini yang memiliki fasilitas pemanen air hujan yang kemudian dapat diolah menjadi air bersih.
Sekolah yang sudah memiliki fasilitas tersebut yakni, SDN Kamal Muara 01/02, SDN Pejagalan 01/02, SDN Kapuk Muara 05/06, SDN Pluit 01, SDN Penjaringan 10, SDN Kapuk Muara 01/02, SDN Pluit 03/05 dan SDN Penjaringan 01/02. Sedangkan ditingkat SMP ada dua sekolah, SMPN 122 Kapuk Muara, SMPN 120 Kamal Muara.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, mengapresiasi partisipasi stake holder yang membangun fasilitas tersebut. Menurutnya, di tengah kesulitan dalam pengadaan air bersih, langkah ini merupakan sebuah alternatif solusi.
"Kita mengapresiasi peran serta swasta karena ini salah satu cara agar air hujan tidak terbuang. Kalau mau mengadakan sendiri kan harus melalui tender, kita pusing, lama lagi," ujar Basuki usai acara serah terima fasilitas pemanen air hujan di SDN 03/05 Pluit, Penjaringan, Sabtu (22/3).
Selama ini, kata Basuki, untuk penyediaan air bersih, pihaknya masih berkutat pada persoalan akuisisi salah satu operator penyedia air bersih di Jakarta. Oleh karena itu, peran swasta dalam membangun fasilitas tersebut di sekolah-sekolah yang ada di wilayah pesisir dinilai sebagai alternatif solusi. "Di tengah kesulitan kita mengadakan air bersih, ya boleh lah," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun menambahkan, ke depan ia berharap seluruh sekolah yang ada di pesisir utara Jakarta, memiliki fasilitas serupa. Karena dengan adanya fasilitas tersebut, kebutuhan air bersih di sekolah dapat terpenuhi.
"Sebenarnya diutamakan pada daerah yang sarana air bersihnya kurang. Kalau bisa seluruh sekolah di pesisir diberi. Karena seperti di Muara Angke, air di sini tercemar air laut dan polusi sehingga tidak baik untuk kesehatan," tandasya.
Sumber: http://www.beritajakarta.com/2008/id...;nNewsId=58778





