Mantan atase pertahanan Australia dukung Tony Abbot soal pencari suaka
http://www.radioaustralia.net.au/
Mantan Atase Pertahanan Australia untuk Jakarta mengatakan peluang konflik dengan tetangga terdekat Australia tidak realistis, sehingga kebijakan memulangkan perahu pencari suaka ke Indonesia bisa dilakukan.
Pernyataan itu diungkapkan Pensiunan Brigadir Gary Hogan, yang baru saja menyelesaikan tugasnya selama 3 tahun di Jakarta sebagai Atase Pertahanan.
Menurutnya sangat tidak realistis jika Australia mengkhawatirkan potensi konflik dengan tetangga di sebelah utaranya terkait usulan Tony Abbot mengenai penanganan pencari suaka.
�Saya pikir kekuatan dari kerjasama strategis yang sudah kita miliki tidak akan memungkinkan skenario seperti itu,� katanya.
Hogan mengatakan dirinya yakin tawaran oposisi untuk memulangkan perahu ke Indonesia akan berhasil dengan bantuan militer Indonesia.
"Menurut Saya sangat mungkin bagi kita untuk memulangkan atau mencegat perahu pencari suaka dan memandu mereka kembali ke tempat mereka berasal," katanya kepada ABC News 24.
Meski demikian Hogan mengingatkan kebijakan ini hanya bisa berjalan dengan persetujuan Indonesia, dan menurutnya Indonesia sangat mungkin mau berkerjasama menerima tawaran kebijakan Australia ini.
"Menurut Saya, sangat mungkin Australia memiliki tingkatan kerjasama seperti itu dengan Angkatan Laut Indonesia. Bahkan kita sudah memiliki kerjasama seperti itu dengan Angkatan Laut di kawasan timur Kepulauan Indonesia,� tukasnya.
Hogan mengatakan pernyataan Kevin Rudd baru-baru ini hanya akan ditertawakan oleh Jakarta.
�Saya pikir warga Indonesia bahkan tidak tahu. Tidak akan ada kecaman saya pikir, Perdana Menteri terlalu lemah dalam pertemuan di Jakarta.� katanya yakin.
Minggu lalu PM Kevin Rudd memperingatkan oposisi mengenai kebijakan menghentikan perahu pencari suaka yang mereka usulkan dapat memercikan krisis diplomatik dan konflik dengan Indonesia.
Kevin Rudd hari ini bertolak ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
sumber
http://www.radioaustralia.net.au/
Mantan Atase Pertahanan Australia untuk Jakarta mengatakan peluang konflik dengan tetangga terdekat Australia tidak realistis, sehingga kebijakan memulangkan perahu pencari suaka ke Indonesia bisa dilakukan.
Pernyataan itu diungkapkan Pensiunan Brigadir Gary Hogan, yang baru saja menyelesaikan tugasnya selama 3 tahun di Jakarta sebagai Atase Pertahanan.
Menurutnya sangat tidak realistis jika Australia mengkhawatirkan potensi konflik dengan tetangga di sebelah utaranya terkait usulan Tony Abbot mengenai penanganan pencari suaka.
�Saya pikir kekuatan dari kerjasama strategis yang sudah kita miliki tidak akan memungkinkan skenario seperti itu,� katanya.
Hogan mengatakan dirinya yakin tawaran oposisi untuk memulangkan perahu ke Indonesia akan berhasil dengan bantuan militer Indonesia.
"Menurut Saya sangat mungkin bagi kita untuk memulangkan atau mencegat perahu pencari suaka dan memandu mereka kembali ke tempat mereka berasal," katanya kepada ABC News 24.
Meski demikian Hogan mengingatkan kebijakan ini hanya bisa berjalan dengan persetujuan Indonesia, dan menurutnya Indonesia sangat mungkin mau berkerjasama menerima tawaran kebijakan Australia ini.
"Menurut Saya, sangat mungkin Australia memiliki tingkatan kerjasama seperti itu dengan Angkatan Laut Indonesia. Bahkan kita sudah memiliki kerjasama seperti itu dengan Angkatan Laut di kawasan timur Kepulauan Indonesia,� tukasnya.
Hogan mengatakan pernyataan Kevin Rudd baru-baru ini hanya akan ditertawakan oleh Jakarta.
�Saya pikir warga Indonesia bahkan tidak tahu. Tidak akan ada kecaman saya pikir, Perdana Menteri terlalu lemah dalam pertemuan di Jakarta.� katanya yakin.
Minggu lalu PM Kevin Rudd memperingatkan oposisi mengenai kebijakan menghentikan perahu pencari suaka yang mereka usulkan dapat memercikan krisis diplomatik dan konflik dengan Indonesia.
Kevin Rudd hari ini bertolak ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
sumber
