SITUS BERITA TERBARU

Direktur BAZ Marah & Buka Baju

Wednesday, July 31, 2013
Direktur BAZ Marah & Buka Baju

TARAKAN � Direktur Eksekutif Badan Amil Zakat (BAZ) Tarakan Syamsi Sarman terbakar dengan komentar pedas dari Walikota Tarakan Udin Hianggio pekan silam yang menyebutkan perlu ada tim untuk memantau penyaluran zakat dari BAZ Tarakan ke masyarakat karena rawan ditunggangi oleh kepentingan politik. Kemarin bersama beberapa pengurus BAZ datang menemui Udin untuk mengecam komentar tersebut. Bahkan di hadapan Udin, Syamsi menyatakan mengundurkan diri dengan cara membuka seragam BAZ dan memberikannya kepada Udin.
Kedatangan Syamsi Sarman beserta beberapa pengurus BAZ ke Balaikota, sejatinya untuk menerima dana santunan dari Pemkot ke BAZ untuk disalurkan ke masyarakat sebesar Rp 500 juta. Selain itu Pemkot juga memberikan bantuan operasional ke BAZ dan Kementerian Agama Tarakan. Namun saat Udin memberikan kesempatan kepada Syamsi Sarman untuk bicara, Syamsi langsung mengeluarkan unek-uneknya soal pernyataan Udin.
Dengan berurai air mata, Syamsi Sarman berdiri sambil membuka kancing baju satu persatu dan melepaskan kemeja warna hijau seragam BAZ untuk diserahkan ke Udin Hianggio sebagai protes terhadap pernyataan Udin yang menimbulkan polemik di masyarakat. Beberapa tamu undangan seperti Kepala Kemenag Tarakan Imam Muktar, Kepala Bagian Sosial Pemkot Tarakan Bambang terlihat berusaha menenangkan emosi Syamsi.
Ditemui usai kejadian, Syamsi Sarman mengatakan bahwa dirinya kecewa terhadap sorotan masyarakat terhadap pengelolaan BAZ yang dipicu oleh pernyataan Walikota.
�Politik sesaat ini seperti ini, berpengaruh terhadap sorotan kepada kami yang luar biasa. Sampai pemerintah membentuk tim kecil untuk mengawasi kami seakan-akan BAZ melakukan sesuatu. Tidak ada masalah membuat tim pengawasan. Bukan hanya Pemkot, semua pihak silahkan monitor pekerjaan BAZ. Bila saya terbukti ada penyelewengan saya akan mundur atau dituntut sampai KPK tidak ada masalah, itu terlalu kecil. Karena saya akan bertanggung jawab dari dunia hingga akhirat,� tuturnya.
Syamsi Sarman menegaskan, tidak ada satu rupiah pun yang dia selewengkan baik untuk kepentingan politik maupun pribadinya.
�Jangankan dana Pemkot yang hanya Rp 500 juta. Dana masyarakat yang lebih besar Rp 4,5 miliar dapat saya pertanggungjawabkan, ini pertaruhanya saya. Akibat adanya isu mengenai BAZ ditunggangi kepentingan politik ini, ada donatur yang menarik dananya. Isu ini sangat berbahaya. Walaupun dugaan tapi bila dikembangkan tidak mustahil masyarakat akan kehilangan kepercayaan, dan itu sudah mulai terjadi,� terangnya.
Syamsi sarman juga membantah bahwa ada salah satu pasangan Cawali-Cawawali Tarakan yang berkomunikasi dengan pihaknya untuk melakukan kegiatan kampanye sembari membagikan zakat. Justru malah sebaliknya, pihak BAZ yang menyurati kesembilan kandidat untuk menyalurkan zakatnya ke BAZ.
�Dana yang beredar di kampanye itu miliaran. Kalau disalurkan 2,5 persen hasilnya akan banyak, apalagi bila dikalikan 9 pasangan. Itu luar biasa, tuturnya.
Disinggung mengenai keterlibatan Syamsi Sarman sebagai ketua DPC Muhammadiyah yang identik dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengusung pasangan Sofian Raga-Khaeruddin Arif Hidayat, dirinya mengklarifikasi.
�Kalau memang itu ada hubunganya, seharusnya tuduhan itu dibuktikan. Muhammadiyah sejauh ini tidak identik dengan PAN karena Muhammadiyah organisasi masyarakat sedangkan PAN organisasi politik, jelas beda kepengurusanya,� ungkapnya.
Menanggapi sikap Syamsi Sarman yang minta berhenti dan melepas seragam BAZ, Walikota Udin Hianggio menjelaskan bahwa itu merupakan salah paham saja. Pembentukan tim kecil untuk mengawasi pendistribusian dana sedekah di BAZ untuk menepis isu di masyarakat, bukan mencurigai BAZ. �Sebenarnya Pemkot juga memiliki kewenangan terhadap pengawasan keuangan BAZ, yang biasanya dilakukan oleh inspektorat yang melakukan audit dan lain sebagainya,� ucapnya. (saf/yan313)

Sumber : http://www.korankaltim.com/direktur-baz-marah-buka-baju/

Komentar TS : ini Direktur BAZ imam di Masjid ane kalo shubuh, di depan rumah ustadz ini emang ada baliho tim sukses salah satu calon walikota.. Tapi kalau Bersih mengapa harus risih.. Silahkan saja kalau perlu diperiksa kpk atau bpk.. Padahal rumah walikota sama rumah ustadz deketan...
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive