JAKARTA - Sempat molor selama lebih dari satu jam, politisi Partai Nasional Demokrat, HM Prasetyo, resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (20/11/2014). Prasetyo diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 131 Tahun 2014 tentang Pengangkatan Jaksa Agung. Pelantikan ini hanya dihadiri sekitar 30 orang.
Penentuan Prasetyo sebagai Jaksa Agung dilakukan Jokowi pada Rabu (19/11/2014), sekalipun protes keras datang dari Indonesia Corruption Watch (ICW) sejak namanya berpeluang dicalonkan. ICW menilai Prasetyo sebagai calon "titipan" partai. Prasetyo juga dianggap tak memiliki prestasi besar selama berada di korps Adhyaksa.
Pihak Istana mengakui juga bahwa Jokowi bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada hari Rabu, sebelum menunjuk HM Prasetyo.
"Ya (bertemu), diminta jaminan bahwa calon itu keluar dari Nasdem. Begitu jadi Jaksa Agung, (posisinya) independen. Kalau (Prasetyo) tidak bisa melakukan itu, dimungkinkan pergantian segera, kata Presiden," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto tentang pembicaraan Jokowi dan Paloh.
Saat itu, kata Andi, Paloh menyanggupi "syarat" tersebut. Surya bahkan meminta agar persyaratan itu ditegaskan kepada HM Prasetyo, yang merupakan anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem 2014-2019. Sebelumnya, HM Prasetyo adalah Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Umum pada 2006.
Adapun Paloh, ketika dicegat oleh wartawan setelah bertemu Jokowi, berkilah bahwa pertemuannya itu hanya untuk membahas soal kenaikan harga bahan bakar minyak yang diumumkan oleh Jokowi pada Senin (17/11/2014).
Sumber : http://untuknkri.org/presiden-sudah-...di-jaksa-agung
Dikutip dari: http://adf.ly/uPOJD
