Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

(Pecel ++) Cerita prostitusi berkedok warung pecel lele tarif Rp 350 ribu

Monday, November 24, 2014
Merdeka.com - Tim gabungan dari Satuan Reserse Kriminal Polres dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bangka Tengah (Banteng), Provinsi Bangka Belitung, menggerebek prostitusi berkedok warung pecel di Kelurahan Arung Dalam. Penggerebekan dilakukan Jumat (21/11).

"Penggerebekan kami lakukan setelah mendapat informasi akurat dari masyarakat," kata Kepala Seksi Trantib Satpol PP Bangka Tengah Hartono di Koba, seperti di kutip dari Antara, Sabtu (22/11) lalu.

Saat melakukan penggerebekan warung di Kecamatan Koba itu pihaknya bekerja sama dengan jajaran kepolisian. Satpol PP juga sempat dilakukan pengintaian untuk memastikan transaksi mesum di warung pecel lele tersebut.

"Sebelumnya sempat dilakukan penyamaran, setelah dilakukan transaksi baru kemudian anggota kepolisian dan Pol PP melakukan penggerebekan sehingga pemilik warung tidak bisa lagi berkilah," ujarnya.

Lalu bagaimana modus yang dilakukan para pelaku? Berikut cerita prostitusi berkedok warung pecel lele tersebut:

1. Prostitusi warung pecel lele bertarif Rp 350 ribu
Merdeka.com - Kepala Seksi Trantib Satpol PP Bangka Tengah Hartono mengatakan, praktik prostitusi terselubung tersebut sudah terjadi dalam beberapa hari ini. Pemilik warung mempekerjakan dua wanita dari luar daerah yaitu Riska (19) dan Sari (23) .

"Dua wanita tersebut dipekerjakan di warung pecel lele berinisial Hn, kemudian keduanya diperbolehkan jadi pekerja seks plus-plus dengan bayaran sekitar Rp 350 ribu per jam," ujarnya.

Warung pecel lele yang menyediakan layanan plus-plus itu sendiri sudah diintai oleh petugas sebelum digerebek.

2. 2 PSK setor Rp 25 ribu kepada pemilik warung pecel
Merdeka.com - Kedua wanita asal luar daerah itu memberikan setoran kepada Hn sebesar Rp 25 ribu per tamu. Praktik prostitusi terselubung itu sudah berjalan dalam beberapa hari sebelum akhirnya digerebek.

Saat ini pemilik warung dan dua pekerja seks komersial itu sedang diperiksa secara intensif di Polres Bangka Tengah. Sementara warung pecel lele yang letaknya tidak jauh dari Kantor Lurah Arung Dalam itu ditutup dan dipasang garis polisi.

Pemilik warung pecel lele, Hn mengakui warung pecel lele baru satu minggu menyediakan jasa esek-esek di tempat usahanya dan itu dilakukan atas persetujuan dua wanita itu.

3. 2 Pelayan yang minta jadi PSK di warung pecel lele
Merdeka.com - Kepada petugas, Hn, pemilik warung pecel lele mengakui praktik prostitusi terselubung yang dilakukan di warungnya. Namun Hn membantah bahwa dirinya yang menganjurkan kedua PSk itu untuk menjajakan dirinya di warungnya.

Menurut Hn, awalnya dua wanita itu dipekerjakan sebagai pelayan. Tetapi akhirnya mereka mendesak untuk memberikan jasa 'plus-plus' kepada pelanggan pecel lele yang datang.

"Keduanya belum sampai satu bulan bekerja di warung saya, keduanya saya terima dengan alasan orang tuanya sakit. Awalnya saya tidak mengizinkan tetapi kerena mereka yang desak dengan alasan butuh uang, akhirnya saya izinkan juga," ujar Hn.

4. Hn ditetapkan jadi tersangka mucikari
Merdeka.com - Kapolres Bateng AKBP MZainul, mengatakan tindakan yang dilakukan pihaknya yakni sudah olah TKP. Kemudian memasang garis Polisi di TKP, lalu menempatkan aparat kepolisian di TKP. Selain itu, pihak kepolisianpun juga sudah melakukan evakuasi terhadap ke tiga anak Hn, yakni berinisial Yg (16), Ay (10), Sna(4).

"Kita sudah memintai keterangan ketiga perempuan ini, rencananya Hindun akan kita jerat dengan pasal 506 KUHP tentang mucikari," ujar Ipda Hafid.

Hn sudah dijadikan tersangka mucikari, sementara dua PSK nya yakni Y dan R akan diserahkan ke Disosnakertrans Bateng. Setelah di mintai keterangan, pihak kepolisian segera berkoordinasi dengan Disosnakertrans Bateng.

SUMBER

udah naek 50 ribu ya gan, gara - gara BBM naek

Dikutip dari: http://adf.ly/uYXex
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive