Presiden Joko Widodo mengaku
memahami keluh kesah dan
kegelisahan masyarakat atas
kenaikan harga BBM. Namun,
pilihan sulit ini terpaksa diambil
setelah menjalani perenungan yang panjang.
"Saya paham atas keluh kesah
masyarakat, kegelisahan
masyarakat atas kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM),
namun langkah ini harus saya ambil, setelah lewat perenungan
yang panjang," tulis Jokowi
melalui akun Facebook pribadinya
Selasa (18/11) malam.
Mantan Wali Kota Solo itu
menambahkan, kenaikan harga BBM untuk mengatalisator
percepatan pembangunan
infrastruktur dan juga
memperluas distribusi kekayaan
negara untuk kesehatan,
pendidikan dan kesejahteraan keluarga. Dia juga memerintahkan agar
pengalihan dana subsidi dari BBM
ke Infrastruktur, kesehatan,
pendidikan dan kesejahteraan
keluarga diadakan secara
transparan. "Setiap orang bisa melihat
pengalihan itu agar tidak terjadi
penyimpangan dan dapat
memahami keluh kesah dan
kegelisahan masyarakat atas
kenaikan harga BBM. Namun,
pilihan sulit ini terpaksa diambil
setelah menjalani perenungan yang panjang.
"Saya paham atas keluh kesah
masyarakat, kegelisahan
masyarakat atas kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM),
namun langkah ini harus saya ambil, setelah lewat perenungan
yang panjang," tulis Jokowi
melalui akun Facebook pribadinya
Selasa (18/11) malam.
Mantan Wali Kota Solo itu
menambahkan, kenaikan harga BBM untuk mengatalisator
percepatan pembangunan
infrastruktur dan juga
memperluas distribusi kekayaan
negara untuk kesehatan,
pendidikan dan kesejahteraan keluarga. Dia juga memerintahkan agar
pengalihan dana subsidi dari BBM
ke Infrastruktur, kesehatan,
pendidikan dan kesejahteraan
keluarga diadakan secara
transparan. "Setiap orang bisa melihat
pengalihan itu agar tidak terjadi
penyimpangan dan dapat
dipertanggungjawabkan." Presiden Joko Widodo (Jokowi)
berharap kisruh politik di
Indonesia tidak terus terjadi. Ada
banyak persoalan di negara ini
yang membutuhkan penyelesaian
dengan cepat. "Ini yang harus dikerjakan,
jangan utak-atik urusan politik
terus, habis energi kita," ujar
Jokowi dalam pidatonya di
hadapan peserta PPRA Lemhanas
di Istana Negara Jakarta, Selasa (18/11).
Seperti diketahui, dalam
beberapa bulan ini kondisi politik
di Indonesia memanas. Bahkan
kekisruhan politik sempat terjadi
di DPR. Puncaknya adalah sempat muncul DPR tandingan.
Tak hanya itu, kebijakan
kenaikan harga BBM yang diambil
Jokowi juga membuat para
politikus di Senayan bereaksi.
Mereka berencana menggalang hak interpelasi atas kebijakan
Jokowi itu.
"Ada yang mengejek, kita
diserang, ada yang hujat, saling
menjelekkan saling yang lain, ini
habiskan energi. Kita harus fokus arahkan mau ke mana," katanya
Sumber
Dikutip dari: http://adf.ly/uYSBE


