Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Investor China Bangun Pabrik Baja di Jambi

Saturday, November 22, 2014
Skalanews - Investor Cina tertarik membangun pabrik baja di kawasan Pelabuhan Samudera Ujung Jabung, Jambi, yang baru saja dilakukan groud breaking atau pemasangan tiang pancang pertama.

Dua Investor asal Negeri Tirai Bambu perwakilan dari PT Mega Top Inti Selaras, grup dari Fuhai Limited dari Negeri Cina, Ms Zhang Yuhong dan Mr Jimmi Gunawan, telah menyisir Sungai Batanghari untuk melihat potensi Sumber Daya Alam yang ada di Provinsi Jambi.

Ms Zhang Yuhong, dihadapan Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, saat rapat ekspose pembangunan pabrik baja di Jambi, Jumat (21/11) mengatakan, Fuhai merupakan perusahaan internasional yang bergerak di bidang industri logam yang berpusat di Beijing. Perusahaan Fuhai Juga tersebar di Asean, Rusia dan Afrika. Fuhai juga telah memiliki anak perusahaan baja.

"Investasi yang telah dilakukan oleh Fuhai Group sebesar 270 juta dolar. Kita akan berencana mendirikan Perusahaan Baja di Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, di lokasi Pelabuhan Ujung Jabung," katanya.

Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah beberapa kali ke Jambi dan sudah melihat kondisi Provinsi Jambi, Provinsi Jambi dinilainya memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Seperti pengolahan biji besi dan logam. Dirinya ingin Provinsi Jambi menjadi prioritas di MP3EI.

"Pioner yang akan kita kembangkan adalah pabrik baja dengan memaksimalkan sumber daya alam dengan menjaga kelestarian lingkungan. Jambi yang merupakan 'multi culture' dan mudah untuk dikembangkan," katanya.

Pilot projek industri baja sangat mendorong perkembangan industri lainnya yang disesuaikan dengan RTRW yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan pemanfaatan SDA yang ada. Pihaknya yakin kawasan Ujung Jabung akan berkembang pesat dan investor akan berdatangan untuk menanamkan investasi.

Kata Ms Zhang, permintaan baja di Indonesia sangat tinggi, sementara kemampuan Indonesia untuk melakukan pengembangan industri lanjutan masih minim. Total pengolahan baja di Indonesia yakni sebesar delapan juta ton per tahun, sementara kebutuhan mencapai 16 juta ton pertahun.

Perusahaan Tiongkok ini berencana membangun pabrik baja terbesar di Ujung Jabung, sebab dari empat daerah yang pernah mereka teliti di Indonesia, Ujung Jabung merupakan lokasi yang cocok.

Zhang sendiri saat pemasangan tiang pancang Ujung Jabung kemarin juga berkesempatan hadir dan menurutnya lokasi Ujung Jabung cocok untuk rencana pembangunan pabrik pengolahan baja, ini setelah kajian -kajian dan juga pengamatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Saat ekspose, Zhang juga mengatakan bahwa sebelum ada rencana pembangunan Ujung Jabung, Cina hanya mengenal Riau dan Sumatera Selatan sebagai jalur sutera atau jalur perdagangan di Sumatera.

Dengan mulai terbangunnya pelabuhan samudera ini menurutnya Jambi juga bakal masuk ke dalam jalur sutera perdagangan Cina dan memegang peranan penting untuk perekonomian Sumatera.

Selain itu, pabrik yang direncanakan akan dibangun itu nantinya diperkirakan bisa meyerap tenaga kerja sekitar 20 ribu orang ditambah tenaga kerja tidak langsung.

"Apabila memang disetujui oleh Pemerintah Provinsi Jambi, 2015 nanti akan dimulai tahapan administrasi. Sedangkan pembangunan jangka panjangnya akan dilakukan 2018 hingga 2020. Kita minta dukungan administrasi, pembebasan lahan dan kebijakan lainnya dari pemerintah," ujar Ms Zhang.

Sementara itu, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengatakan, Pemerintah Provinsi Jambi akan mengkaji terlebih dahulu tawaran yang dilakukan oleh Fuhai Group untuk mengembangkan kawasan pelabuhan Ujung jabung tersebut.

"Saya bilang dengan mereka, kalau mau mengelola kawasan Ujung Jabung, mereka minta berapa tahun 20 atau 25, silahkan dikelola dan nanti dibuat MoU-nya. Dan Ternyata investor dari Cina itu sudah menguasai Ujung Jabung. Nanti ada beberapa pengkajian dan kita akan bentuk badan khusus untuk menangani pelabuhan ini untuk bekerjasama dg pihak ketiga. Pemerintah tinggal mengawasi," kata Gubernur.

Hasan Basri menyebut, jika rencana ini terwujud maka hubungan antara Cina dan Jambi akan kembali terjalin, ini juga pengulangan sejarah hubungan kerjasama antara Cina-Jambi yang sudah pernah terjadi pada abad ke-13 dan pernah diabadikan dalam tulisan penulis dan penjelajah asal Cina, I Tsing.

Menurut dia, untuk meyakinkan Pemprov terkait rencana investasi ini, pihak Fuhai juga telah mengundang Pemprov Jambi ke Cina dan gubernur juga telah mengutus Wakil Gubernur Fachrori Umar ke Cina untuk menjajaki keseriusan perusahaan Tiongkok ini.

Fuhai grup sendiri juga telah menyusun konsep sampai kepada desain dan master plan, potensi 4.200 hektar juga sudah dipetakan dan ini nanti bakal disinkronkan dengan rencana dari pemerintah.

"Jambi telah mencadangkan lahan seluas 4.200 ha, dan 101 ha diantaranya telah dibebaskan, sementara 100 ha lagi tahun depan bakal menyusul untuk dibebaskan," ujarnya.

Pengelolaan kawasan Ujung Jabung kata Gubernur ke depan bakal melibatkan pihak swasta dan Fuhai Group satu diantaranya yang sudah menyatakan ketertarikannya.

"Ke depan kita ingin agar pengelolaan kawasan Ujung Jabung ini bisa dikerjasamakan dengan swasta, walaupun sekarang pembangunan pelabuhan itu dikerjakan dari Departemen Perhubungan," paparnya.

Gubernur optimistis Ujung Jabung bakal menjadi kawasan ekonomi di Pulau Sumatera, tinggal lagi menurutnya diperlukan para pejabat yang mempunyai peran besar dan optimis. Katanya tidak ada yang tidak mungkin dilakukan selama usaha terus dilakukan. (bus/ant)

http://skalanews.com/berita/detail/1...-Baja-di-Jambi

bangun pabrik gan

Link:
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive