Jakarta - Rapimnas Golkar memang belum selesai, namun sudah ada sejumlah pokok pikiran yang akan dijadikan misi partai berlambang pohon beringin itu, salah satunya soal sistem pemilu. Golkar ingin sistem pemilu dikembalikan ke sistem tertutup.
"Sistem pemilu diperjuangkan untuk kembali ke close list dengan nomor urut," kata Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menanggapi pandangan umum 34 Ketua DPD I Golkar. Pernyataan Ical itu disampaikan oleh Wasekjen Golkar Nurul Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (19/11/2014).
"Sistem pemilu diperjuangkan untuk kembali ke close list dengan nomor urut," kata Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menanggapi pandangan umum 34 Ketua DPD I Golkar. Pernyataan Ical itu disampaikan oleh Wasekjen Golkar Nurul Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (19/11/2014).
Sistem pemilu yang dimaksud Ical seperti pemilu di masa Orde Baru. Para pemilih hanya mencoblos gambar partai, tanpa ada nama-nama caleg yang tercantum di kertas suara. Penentuan caleg mana yang akan jadi anggota DPR ditentukan oleh parpol.
"Sistem yang kita gunakan saat ini menafikan peran parpol, meningkatkan pragmatisme, terjadi kapitalisasi suara," sambung Ical.
Golkar memandang sistem yang digunakan di Pemilu 2014 bermasalah. Banyak celah yang disalahgunakan untuk kecurangan. Caleg-caleg potensial juga dianggap sulit menang, karena maraknya money politics. Persaingan antar caleg yang satu partai dinilai tidak sehat.
"Di internal partai terjadi jeruk makan jeruk," sambung Ical.
sumber
kalo ical jadi ketum lagi,
wacana ini bakal dibawa ke kmp,
kmp melalui dpr bisa saja merevisi sistem itu...
kalo itu terjadi, benar2 kemunduran demokrasi.
Dikutip dari: http://adf.ly/uLe5i


