Quote: Di Negara Ini Harga BBM Turun Tapi Tetap Mahal
Jakarta - Kenaikan harga bensin bersubsidi di Indonesia memicu berbagai reaksi masyarakat. Beberapa tokoh mengkritik pemerintah lantaran menaikkan harga Premium dan solar bersubsidi justru ketika harga minyak dunia sedang turun.
Beberapa negara "melepas" harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri sehingga harga akan mengikuti naik turunnya harga minyak dunia. Mesk harga bisa turun, namun karena mengikuti fluktuasi harga minyak dunia, tetap saja BBM di sana lebih mahal dari harga BBM bersubsidi di Indonesia. Di Indonesia, bahan bakar yang mengikuti harga pasar ini adalah Pertamax (oktan 92) dan Pertamax Plus (oktan 96), keduanya tanpa subsidi. Harga Pertamax saat ini adalah Rp 10.200 per liter, turun dari sebelumnya Rp 10.500 per liter.
Harga bahan bakar bersubsidi di Indonesia lebih murah dibanding harga bensin jenis yang sama di beberapa negara lain. Namun, di sejumlah negara itu, harga bensin tersebut telah dikoreksi. Di Taiwan, bensin setara Pertamax dibanderol seharga NT$29,4 atau sekitar Rp 11.678 per liter, turun hingga NT$0,6 atau Rp 238 dibanding akhir Oktober lalu.
Vietnam malah mengalami penurunan harga bensin sembilan kali berturut-turut dalam setahun ini. Harga bensin oktan 92 di Vietnam saat ini mencapai VND21,390 atau Rp 12.251, berkurang hingga VND4,250 atau Rp 2.434 sejak bulan lalu.
Seiring dengan penurunan harga minyak mentah hingga 25 persen, Malaysia juga memberlakukan penurunan harga bensin. Per awal pekan lalu, satu liter bensin di Malaysia dibanderol dengan harga 2,30 RM atau Rp 8.389.
Begitu pula Singapura, yang memotong harga bensin menjadi US$ 1.58 atau Rp 19.358 per liter per 17 November kemarin. Harga bensin di Negeri Singa itu turun dari US$ 1.60 atau Rp 19.531 bila dibandingkan dengan harga pada 10 November lalu.
SUMBER.........
Itu artinya biar BBM di negara kita di naikkan, tapi tetap aja harga BBM kita masih lebih murah dibandingkan negara lain!!!!!
Link: http://adf.ly/uIqVq
Jakarta - Kenaikan harga bensin bersubsidi di Indonesia memicu berbagai reaksi masyarakat. Beberapa tokoh mengkritik pemerintah lantaran menaikkan harga Premium dan solar bersubsidi justru ketika harga minyak dunia sedang turun.
Beberapa negara "melepas" harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri sehingga harga akan mengikuti naik turunnya harga minyak dunia. Mesk harga bisa turun, namun karena mengikuti fluktuasi harga minyak dunia, tetap saja BBM di sana lebih mahal dari harga BBM bersubsidi di Indonesia. Di Indonesia, bahan bakar yang mengikuti harga pasar ini adalah Pertamax (oktan 92) dan Pertamax Plus (oktan 96), keduanya tanpa subsidi. Harga Pertamax saat ini adalah Rp 10.200 per liter, turun dari sebelumnya Rp 10.500 per liter.
Harga bahan bakar bersubsidi di Indonesia lebih murah dibanding harga bensin jenis yang sama di beberapa negara lain. Namun, di sejumlah negara itu, harga bensin tersebut telah dikoreksi. Di Taiwan, bensin setara Pertamax dibanderol seharga NT$29,4 atau sekitar Rp 11.678 per liter, turun hingga NT$0,6 atau Rp 238 dibanding akhir Oktober lalu.
Vietnam malah mengalami penurunan harga bensin sembilan kali berturut-turut dalam setahun ini. Harga bensin oktan 92 di Vietnam saat ini mencapai VND21,390 atau Rp 12.251, berkurang hingga VND4,250 atau Rp 2.434 sejak bulan lalu.
Seiring dengan penurunan harga minyak mentah hingga 25 persen, Malaysia juga memberlakukan penurunan harga bensin. Per awal pekan lalu, satu liter bensin di Malaysia dibanderol dengan harga 2,30 RM atau Rp 8.389.
Begitu pula Singapura, yang memotong harga bensin menjadi US$ 1.58 atau Rp 19.358 per liter per 17 November kemarin. Harga bensin di Negeri Singa itu turun dari US$ 1.60 atau Rp 19.531 bila dibandingkan dengan harga pada 10 November lalu.
SUMBER.........
Itu artinya biar BBM di negara kita di naikkan, tapi tetap aja harga BBM kita masih lebih murah dibandingkan negara lain!!!!!
Link: http://adf.ly/uIqVq