
Pantauan Warta Kota, warga segera berkumpul di lokasi penggrebekan yang letaknya hanya sekitar 10 meter dari kantor Kelurahan Pekojan.
Rasno (38), warga setempat, tidak menyangka Wasis menggunakan daging celeng. Ia pun mengaku beberapa kali pernah membeli bakso produksi Wasis.
"Rasanya biasa saja. Cuma memang bau baksonyaa berbeda," katanya kepada Warta Kota di lokasi.
Para pegawai Kelurahan Pekojan juga tampak kesal setelah tahu bakso langganan mereka terbuat dari daging celeng.
Reza (24), misalnya. Ia mengaku, sering membeli bakso milik Wasis bersama beberapa pegawai kelurahan yang lain karena jaraknya yang dekat dengan kantor kelurahan.
"Harga satu mangkoknya Rp10 ribu. Ya memang rasanya beda dengan bakso yang lain," katanya.
Reza dan para warga yang berkumpul di depan kantor Kelurahan Pekojan ketika Wasis diamankan di dalam kantor pun menyayangkan apa yang dilakukan oleh Wasis. "Jelas merugikan karena kita semua telah ditipu," kata Reza.
Sementara itu, kios bakso milik Wasis kini telah dipasangi garis polisi. Wasis sendiri usai diintrograsi pihak Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, segera dibawa ke kantor polisi. (Feryanto Hadi)
Sumber


