SITUS BERITA TERBARU

Ketua Relawan Jokowi-JK Tak Beri Upah Buruh

Thursday, May 29, 2014
Bali - Ketua Relawan Jokowi-JK Bali, I Wayan Koster, memilih lari dan pergi, saat sejumlah kuli angkut meminta bayaran upah mereka.

Deklarasi Relawan Jokowi-JK yang bernama Jenggala Bali, yang dilangsungkan di pelataran Pasar Badung, Kota Dennpasar, Kamis (29/5/2014) awalnya berjalan lancar, dan berjanji akan menjemput aspirasi masyarakat Bali dari seluruh pelosok di Bali.

Termasuk, menyasar masyarakat kecil seperti halnya para buruh angkut atau kuli tukang suwun di Pasar Badung Kota Denpasar.

Dalam deklarasi itu dihadirii Ketua Tim kampanye Jokowi-JK Wayan Koster, Sekretaris tim IGN Jaya Negara, Ketua DPD Nasdem Bali IB Gunastawa, dan Ketua Relawan Jenggala pusat Piter Watimena dan ratusan relawan.

Dengan sabar, buruh angkut atau kuli tukang suwun ini menunggu pelaksanaan deklarasi yang dihadiri ratusan relawan.

Mereka menunggu pembagian ratusan keranjang yang dibagikan secara gratis oleh Relawan Jenggala. Kemudian mereka diajak keliling mengikuti rombongan relawan keliling pasar.

Usai keliling bersama tim relawan, semua buruh angkut minta upah alias bayaran. Hal itu dikarenakan, mereka sudah meninggalkan pekerjaannya sehingga harus ada timbal baliknya, karena diajak menggikuti acara deklarasi Jokowi- JK.

Ketua Kampanye Wayan Koster langsung dikejar dan langsung minta bayara,. "Pak minta uangnya pak untuk hari raya kuningan," pinta para kuli angkut pasar sambil mengerubuti Wayan Koster.

Ketua Tim Kampanye Jokowi-JK di Bali nampak bingung dan cengir-cengir saja, dan Wayan Koster sendiri saat itu mempergunakan pakaian adat madya dan tidak membawa tas ataupun dompet.

Koster langsung menjawab dengan senyum dan dengan polosnya menyampaikan tidak ada uang.
Merasa dikibuli, mereka terus mendesak dan terus merengek, yang akhirnya politisi PDI Perjuangan Wayan Koster langsung menuju kendaraan pribadinya dan meninggalkan lokasi pasar Badung.

Menurut salah seorang tukang Suwun, Ibu Riski, sebagian dari teman-temannya ada yang dapat uang sampai Rp100 ribu per orang.

Sebagian dari mereka, juga dapat barang belanjaan sepertia sayur, buah, bunga dan kebutuhan upacara lainnya. Namun ada juga yang sama sekali tidak dapat apa-apa.

"Saya kecewa berat karena tidak diberi imbalan atas jerih payah kami meninggalkan kerjaan dan berkorban waktu. Saya sama teman-teman tidak dapat tetapi ada juga yang dapat, ini pilih kasih namanya," katanya kecewa.

Mereka kecewa, karena sampai meninggalkan pekerjaannya hanya menunggui kegiatan deklarasi.

"Setidaknya dikasi Rp10 ribu saja sebagai pengganti," pintanya mengeluh.

Sementara dalam deklarasi sebelumnya Ketua Tim kampanye capres-cawapres Jokowi-JK menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan termasuk para relawan yang dengan ketulusan membantu untuk pemenangan Jokowi-JK, tidak ada mempergunakan uang.

"Kita targetkan untuk bergerak semuanya tanpa uang, melainkan semuanya gotong royong,"jelas Koster.

Jalur relawan akan sangat menopang kemenangan, oleh karenanya gerakan relawan harus dilakukan disemua lini.

"Tanpa dukungan relawan dan masyarakat Bali target kemenangan 70% tidak akan tercapai," pungkasnya. [gus]

sumber

contoh kampanye door to door ya.
ini yg dimaksud no money politic.
yg namanya bau busuk mau ditutupin kek apa jg bau aja.
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive