SITUS BERITA TERBARU

Pen Tertinggal, Pasien Gugat RSCM Rp 1 Miliar

Saturday, May 31, 2014


Quote:Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo digugat oleh salah satu pasiennya karena diduga melakukan malpraktek. Kasus ini bermula saat pasien yang bernama Harun, 35 tahun, warga Bogor, Jawa Barat, melakukan operasi pengangkatan pen di RSCM Kencana pada 1 April 2014 lalu. "Dokter yang menangani Harun diduga tidak melakukan operasi hingga tuntas karena masih ada sisa pen di paha dia," kata Zentoni, pengacara Harun, saat dihubungi pada Jumat, 30 Mei 2014.

Sebelumnya, Zentoni menuturkan, sekitar empat tahun silam Harun mengalami kecelakaan sepeda motor yang membuat kaki kanannya patah. Dia kemudian menjalani operasi pemasangan pen sepanjang 30 cm di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Awal April lalu, dokter menyatakan pen pada paha kanan Harun sudah bisa diangkat. "Klien saya kemudian mendaftarkan diri ke RSCM Kencana untuk menjalani operasi pengangkatan pen."

Harun menjalani operasi di RSCM pada 1 April 2014 dan langsung diperbolehkan pulang pada keesokan harinya. Waktu itu, Zentoni menjelaskan, dokter Wahyu Widodo yang menangani Harun menyebut operasi sudah berhasil. "Tapi klien saya merasa ada yang tidak beres, lalu dia periksa di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada Bogor." Alangkah terkejutnya Harun karena setelah dironsen di rumah sakit itu terlihat ada sisa besi sepanjang sekitar 5 cm tertinggal di dalam paha kanannya yang telah dioperasi.

"Pada intinya, klien saya merasa dibohongi pihak RSCM Kencana karena operasi yang dianggap sudah selesai ternyata tidak beres," kata Zentoni. "Padahal, biaya yang dikeluarkan klien saya untuk operasi itu cukup besar, mencapai Rp 22,8 juta." Tidak hanya itu, akibat operasi pengangkatan pen yang tidak sempurna, saat ini Harun belum bisa berjalan secara normal dan harus menggunakan bantuan tongkat.

Nasib malang juga menimpa Harun. Gara-gara belum pulih benar, dia dipecat tanpa pesangon oleh kantornya. "Klien saya tidak bisa bekerja sehingga dia dipecat," ujar Zentoni. Merasa diperlakukan tak adil, Harun mengadu ke Zentoni di LBH Bogor pada 11 April 2014. "Saya lalu berusaha melakukan mediasi dengan pihak RSCM Kencana terkait kerugian yang diderita klien saya." Dia juga telah bukti foto ronsen dari Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada. "Tapi respon dari RSCM kurang memuaskan dan belum ada kesepakatan," ujarnya.

Kesal karena merasa tidak ada tanggapan serius, Harun melalui Zentoni akhirnya mengirimkan surat somasi pada Jumat, 30 Mei 2014 kepada pihak RSCM. "Suratnya sudah saya kirimkan barusan, mungkin baru akan mereka jawab Senin." Dalam surat somasi itu, Harun menuntut RSCM mengganti kerugian yang dideritanya sebesar Rp 1 miliar.

Pihak RSCM sendiri belum bisa mengkonfirmasi terkait somasi dari salah satu pasiennya itu. Pihak hubungan masyarakat RSCM menyatakan masalah ini tengah dibicarakan dengan manajemen rumah sakit. "Kalau mau wawancara silakan berkirim surat terlebih dahulu," ujar Staf Pemasaran dan Humas RSCM.

sumber: TEMPO


wah wah kasian ya, mungkin di mata orang seperti kita menganggap itu adalah kelalaian, bahkan sebagian orang menganggap itu kesengajaan, dibalik itu kita harus tau dulu faktor apa yang menyebabkan dokter itu sengaja atau lupa sehingga besinya masih ada di dalem? tanggapan?
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive