SITUS BERITA TERBARU

Potensi Blok Mahakam Masih Rp 1.300 Triliun. Jokowi & Prabowo berani Mengambilnya?

Thursday, May 22, 2014


Potensi Blok Mahakam Masih Rp 1.300 Triliun
Kamis, 22 Mei 2014 , 16:10:00

JAKARTA â?? Permasalahan kelanjutan kontrak kerjasama Blok Mahakam terus berlarut-larut. Pemerintah pun masih abu-abu dalam menyikapi nasib blok yang saat ini dioperatori Total E&P Indonesia. Hal itu memancing reaksi dari publik untuk kembali mendesak pemerintah memberikan blok penghasil gas terbesar ke PT Pertamina.

Menurut Marwan Batubara, Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS) potensi Mahakam harus dimanfaatkan sepenuhnya oleh negara. Saat ini, rata-rata produksi gas blok di Kalimantan Timur itu mencapai 2 ribu juta kaki kubik per hari (mmcfd). Sedangkan, rata-rata produksi minyak, 60 ribu barel per hari (bph).

â??Cadangan yang tersisa pada 2017 (saat kontrak berakhir) diperkirakan sekitar 6 hingga 8 TCF (triliun kaki kubik) gas dan 100 juta barel minyak. Dengan asumsi harga gas USD 15 per mmbtu (juta british thermal unit) dan harga minyak USD 100 barel, maka potensi pendapatan kotor Blok Mahakam adalah mencapai USD 120 miliar atau sekitar Rp 1.300 triliun,â??â?? ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/5).

Marwan menyebut, Blok Mahakam penandatanganan dimanfaatkan oleh Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation sejak 31 Maret 1967. Saat kontrak berakhir pada 1997, kontraktor memperpanjang selama 20 tahun hingga 31 Maret 2017. â??Sejak 2007 , kontraktor telah puluhan kali mengajukan perpanjangan kontrak. Ini menunjukkan Blok Mahakam masih menyimpan cadangan yang sangat besar untuk dinikmati keuntungannya,â??â?? ucapnya.

Karena itu, PT Pertamina sebagai BUMN dinilai paling cocok untuk mengelola blok tersebut. â??â??Sejak 2008, Pertamina pun telah puluhan kali pula meminta kepada Pemerintah untuk mengelola Mahakam. Mereka menegaskan kemauan dan kemampuan mengelola 100 persen Mahakam pada 2017,â??â?? tuturnya. â??Ini juga sejalan dengan amanat presiden. Dia memerintahkan seluruh jajaran pemerintah mempercepat penuntasan semua pekerjaan dan tugas yang tersisa,â?? katanya.

Ketika dikonfirmasi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik belum mau berkomentar lebih jauh soal Blok Mahakam. Menurut dia, pemerintah baru akan memikirkan kelanjutan kontrak tersebut setelah merampungkan aturan kriteria perpanjangan kontrak kerja sama (KKS) migas. â??â??Tunggu aturannya jadi dulu lah,â??â?? ujarnya.
http://www.jpnn.com/read/2014/05/22/...1.300-Triliun-



BUMN Yakin Pertamina Mampu Kelola Blok Mahakam
Wednesday, 30 Jan 2013 17:11:53

Jakarta, GEO ENERGI - Deputi industri strategis dan manufaktur BUMN, Dwiyanti Cahyaningsih, menyatakan kesanggupan Pertamina mengelola blok Mahakam. Menurutnya, Pertamina secara pendanaan sanggup mengelola blok Mahakam layaknya perusahaan lain. Menurutnya hal tersebut sangat mungkin mengingat blok Mahakam memang merupakan blok yang sudah revenue dan bukan blok eksplorasi sehingga secara finansial Pertamina tentu mampu. Menurutnya, Pertmanina juga mulai mempersiapkan investasi secara dini. Menurutnya, Pertamina sebenarnya telah mengusulkan kesanggupan mereka mengelola blok Mahakam sejak 2008, 2009, dan 2012 kepada KESDM, namun belum mendapatkan jawaban

â??Mereka pernah menyampaikan kepada kami (BUMN) tentang kesanggunpannya, secara pendanaan mereka bilang sanggup, untuk itu kami juga mendukung langkah mereka,â?? tutur Dwiyanti di Jakarta (30/1).

Pertamina menurutnya merupakan penyumbang deviden APBN terbesar. Pertamina juga merupakan pemilik 11 persen total aset BUMN, 43 persen revenue BUMN, dan 18 persen net income BUMN. Perusahaan yang sempat mengalami kerugian akibat penyaluran BBM Pso sebesar 8.8 triliun itu dinilai mampu mengelola blok Mahakan karena terbuksi sukses mengelola blok ONWJ dan OWM.
http://www.geoenergi.co/read/oil/231.../#.U34FWUBklpM

Blok Mahakam, Pertamina Siap Kelola 100%
Jum`at, 16 Mei 2014 07:37 WIB

BOGOR -- PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengelola Blok Mahakam 100 persen yang saat ini masih dikuasai perusahaan migas asal Prancis Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation asal Jepang.

"Kami menyatakan lagi kesiapan kami mengelola blok Mahakam 100 persen," kata Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husen saat pembukaan workshop media di Sentul, Bogor, Kamis.

Husen mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang ketiga kalinya agar Blok Mahakam itu dikembalikan ke Pertamina.

"Kami sudah mengirim surat ke pemerintah yang ketiga kalinya dua atau tiga bulan yang lalu, keputusan ada di tangan pemerintah 'monggo' (silakan)," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya akan kembali mengajukan kembali surat karena sudah berpengalaman di West Madura Offshore (WMO) dan Offshore Nothwest Java (ONWJ).

"Mau gimana lagi, kita modalnya surat, ketemu langsung juga sudah bolak-balik, terbukti di WMO, ONWJ kita 'basah-basahan', buktinya bisa," katanya.

Husen mengatakan alasan lainnya, yakni kontrak Blok Mahakam oleh Pertamina telah diperpanjang dua kali dalam jangka 50 tahun.

"Blok dua kali diperpanjang kasih aja. Blok sudah dipegang 50 tahun, maunya 100 persen. Semua negara mengandalkan kebutuhan energinya pada BUMN, potensinya bagus kalau enggak bagus buat apa diperebutkan," katanya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan yakin PT Pertamina (Persero) mampu mengambil alih sekaligus menjadi pengelola Blok Mahakam yang dijadwalkan akan dimulai tahun 2017.

"Saya percaya direksi dan seluruh insan Pertamina sudah punya tekad besar untuk mengambil alih Blok Mahakam," katanya.

Menurut dia, keyakinannya bahwa Pertamina siap mengelola Blok Mahakam setelah direksi, komisaris dan pemangku kepentingan menyatakan kesanggupannya.

"Pertamina sudah punya pengalaman mengelola West Madura Offshore (WMO). Terbukti setelah WMO diambil alih dari CNOOC kinerja operasional blok itu meningkat dari 10.000 barel per hari menjadi 30.000 barel per hari," kata Dahlan.

Untuk itu ditambahkanya, Pertamina sudah menyurati Pemerintah, bahwa BUMN itu sudah siap dari sisi keuangan dan teknis untuk mengakuisisi blok yang berlokasi di Kalimantan itu
http://theglobejournal.com/ekonomi/b...-100/index.php

ESDM santai tanggapi kengototan Pertamina kuasai blok Mahakam
Kamis, 22 Mei 2014 11:14



Merdeka.com - Pemerintah tidak mempermasalahkan sikap agresif PT Pertamina (Persero) yang mengirim surat, menegaskan keinginan mereka menguasai 100 persen hak pengelolaan Blok Mahakam, Kalimantan Timur di mana segera habis kontrak.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswo Utomo menganggap surat Pertamina ke kantornya hal wajar. Entitas bisnis migas lainnya pasti melakukan hal serupa. "Kirim surat ya oke-oke saja," ujarnya selepas membuka seminar panel di Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke-38, Jakarta, Kamis (22/5).

Pemerintah bersikap adem ayem, menurut Susilo, karena regulasi baru soal perpanjangan kontrak operator blok migas belum selesai. Selain itu, status pengelolaan Blok Mahakam memang sengaja digantung pemerintah karena ada sumur migas lain lebih mendesak diurus perpanjangannya. "Kan aturan itu belum selesai. Yang paling penting, ini kontrak yang expired bukan di 2014," kata Susilo.

Pemerintah mengaku memikirkan keberpihakan untuk Pertamina soal pengelolaan blok migas. Akan tetapi, khusus Blok Mahakam, BUMN ini akan diwajibkan bersaing lewat tender. "Pertamina boleh mengajukan, tapi tidak bisa otomatis. Tetap kita tenderkan, tidak bisa penunjukan langsung," ungkap Susilo.

Hak kelola Blok Mahakam hingga 2017 dimiliki oleh Total E&P Indonesie dan Inpex Coorporation, gabungan konsorsium Prancis-Jepang. Total juga ngotot mendapat perpanjangan kontrak di Mahakam telah mengajukan proposal kepada Kementerian ESDM dengan tawaran komitmen investasi hingga USD 7,3 miliar.

Total E&P Indonesie mengelola Blok Mahakam sejak 31 Maret 1967. Kontrak pertama mereka berakhir pada 1997, dan lantas diperpanjang pemerintah hingga 20 tahun. Pertamina yang merasa mampu mengambil alih pengelolaan Blok Mahakam telah tiga kali mengirim surat kepada Kementerian ESDM. Surat terakhir dikirim awal Februari 2014 lalu.

BUMN ini mengklaim sukses mengambil alih Blok West Madura Offshore (WMO) dan Offshore Nothwest Java (ONWJ) dari tangan kontraktor asing. Sehingga pemerintah harusnya percaya diri buat mengalihkan hak pengelolaan Mahakam kepada Pertamina.
http://www.merdeka.com/uang/esdm-san...k-mahakam.html

Pemerintah Belum Putuskan Masa Transisi Blok Mahakam
Thursday , 22 May 2014

ISUENERGI â?? Pemerintah menyatakan belum memutuskan pemberlakuan masa transisi Blok Mahakam. Hal itu disampaikan oleh Menteri ESDM Jero Wacik usai menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius, di Jakarta, Jumat (2/8). â??Kami masih mengkaji usulan Total E&P Indonesia tentang pemberlakuan masa transisi pengelolaan Blok Mahakam, Kaltim,â?? ujarnya.

Menurut dia, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Perancis itu, pihaknya menyampaikan ke Menlu Perancis bahwa pemerintah Indonesia akan mengutamakan kepentingan nasionalnya. Selain itu, lanjutnya, pihaknya merasa perlu melibatkan kepentingan Total terkait teknologi dan investasi untuk pengembangan Blok Mahakam ke depan. â??Pemerintah juga mempertimbangkan secara cermat masukan masyarakat sebagai bagian negara demokrasi. Baru sampai situ saja kajiannya,â?? ungkapnya.

Hal itu diaminkan oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro yang mengatakan, pemerintah masih mengkaji masa transisi yang diajukan Total. Sebelumnya, beredar informasi, pemerintah sudah memutuskan masa transisi Mahakam tersebut. Saat bertemu Jero bulan lalu, Wakil Presiden Senior Total E&P Asia Pacific, induk Total E&P Indonesie, Jean-Marie Gullermo mengusulkan masa transisi selama lima tahun yakni 2017-2022.

Selama transisi, pengelolaan Mahakam dilakukan bersama Total dan PT Pertamina (Persero). Total akan mentransfer pengetahuan, pengalaman, dan teknologi ke Pertamina, sehingga produksi Mahakam tidak terganggu setelah kontrak berakhir 2017. Setelah transisi tahun 2022, Total menyerahkan kelanjutan Mahakam kepada pemerintah Indonesia, apakah masih bisa berpartisipasi atau tidak. Kontrak Mahakam dengan Total akan habis 2017 setelah dikelola perusahaan migas asal Perancis tersebut selama 50 tahun sejak 1967
http://www.isuenergi.com/pemerintah-...-blok-mahakam/

---------------------------

Kita lihat saja, mana capres yang paling berani dan bisa tegas dalam memilih untuk mengutamakan kepentingan nasional atau kepentingan bisnis asing...

SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive