Setelah mendapatkan laporan dari Pemerintah Kota Surabaya terkait pengrusakan taman kota yang terjadi, Minggu (11/5/2014) saat acara wall�s ice cream day, di sepanjang jl raya Darmo dan Taman Bungkul pihak kepolisian langsung melakukan pendalaman terhadap laporan tersebut.
Kombes Pol Setija Junianta Kapolrestabes Surabaya mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih mendalami laporan tersebut. �kami akan segera memanggil saksi-saksi serta mengumpulkan alat bukti,� tegasnya.
�Kemarin sudah menerima laporan itu,berdasarkan dari laporan tersebut nanti akan tahu siapa yang paling bertanggungjawab,� tandas Setija.
Kombespol Setija Junianta pihaknya sam sekali tidak pernah mengeluarkan izin terkait acara yang digelar Minggu pagi bersamaan berlangsungnya car free day di Jl. Raya Darmo, Surabaya tersebut. Namun, pihak Polsek Wonokromo memang mengeluarkan surat, yang menerangkan jika acara yang digelar mendatangkan massa 100 orang.
�Polsek mengeluarkan izin namun tidak sesuai dengan fakta-fakta di lapangan,�imbuhnya. Pihak EO pelaksana acara, kata Setija dalm hal ini tidak menyampaikan hal sebenarnya saat dilapangan tidak mengajukan izin.
�Seharunya EO menyampaikan bahwa jumlah massa yang datang mencapai ribuan,� ulasnya.�Faktanya kan yang terjadi jumlah massanya ribuan, tidak seperti yang ada di surat izin yang tertulis ratusan,� paparnya.
Dalam hal ini juga akan ditelusuri dan didalami siapa yang tidak memenuhi prosedur. �Jika yang melakukan kesalahan pihak Polsek, tetap akan ditindak secara internal,� tukas mantan Kasat Pidum Polda Jatim ini. Namun, jika pihak EO yang melakukan kesalahan maka akan tetap dilakukan proses secara hukum.
�Siapapun nantinya yang terbukti salah, akan tetap kami tindak tanpa terkecuali pihak Polsek,� tutupnya kepada sejumlah wartawan di ruang eksekutif Polrestabes Surabaya.
sumber : http://siagaindonesia.com/r/64111
