
Pelajaran ini harusnya dipetik oleh para maling sepeda motor dalam menjalankan aksinya, karena jaman sekarang banyak masyarakat sudah main hakim sendiri dalam menghajar maling-maling.
Emosi warga daerah Desa Penara Kebun, di kota Tanjung morawa Medan, tak terbendung saat menangkap salah seorang pencuri sepeda motor. Dengan kayu, batu dan besi, warga memukuli pencuri sepeda motor itu sampai babak belur dan mati.
Pencuri yang sedang bernasib sial itu diketahui bernama Hendra (30 tahun). Dia tinggal di Pasar 4, Gang Jagung, daerah Marelan. Hendra jadi bulan-bulanan warga karena kepergok mencuri sepeda motor Suzuki Satria BK 4022 MAC milik seorang petani kangkung yang berada di Desa Penara Kebun, Tanjungmorawa, Minggu (11-Mei) siang sekira jam 12.30 wib.
Saat beraksi, Hendra ternyata tak sendiri. Dia bersama seorang teman yang memboncengnya naik sepeda motor Honda Supra x. Hal itu diungkapkan Muhammad Wahyudi (20 tahun), petani kangkung yang sepeda motornya dicuri. Diceritakan Wahyudi, siang itu dia bersama 2 saudara dan temannya, Ariwibowo (15), Sutrisno (14) dan Fendi (10) hendak memanen kangkung di kawasan Desa Penara Kebun. Saat itu mereka mengendarai 2 sepeda motor, Suzuki Satria FU dan Honda Astrea Star.
Setiba di lokasi untuk panen kangkung, Wahyudi memarkirkan sepeda motornya di semak-semak dekat pohon kelapa sawit, selanjutnya memetik kangkung. Belum lama memetik, Wahyudi melihat 2 pria boncengan naik sepeda motor Honda Supra bolak-balik di sekitar tempat sepeda motornya diparkir. Awalnya Wahyudi mengira jika 2 pemuda itu hendak memancing di dekat daerah sana. �Aku kira mereka itu hendak mancing, makanya aku gak curiga sedikitpun,� kata Wahyudi kepada penyidik polisi.
Nah, begitu Wahyudi dan teman-temannya lengah karena sedang panen kangkung, Hendra yang dibonceng kawan dia, lalu turun untuk mencuri sepeda motor Suzuki Satria FU. Ternyata gelagat Hendra dicurigai Ariwibowo, tak lain adik Wahyudi. Begitu naik dari rawa, Ariwibowo tak lagi melihat sepeda motor abangnya. Saat itu Ariwibowo bersama Sutrisno mencari hingga ke simpang jalan besar. Sedangkan Wahyudi menyusuri sekitar lokasi mereka mencari kangkung.
Usaha mereka membuahkan hasil. Hendra terlihat melintas di simpang jalan besar. Bersama tukang ojek, mereka lalu mengejarnya. Sekitar 1 kilometer dari
simpang jalan kayu besar, Hendra berhasil ditangkap saat mendorong sepeda motor yang putus rantai akibat jaket yang diikat dipinggangnya melilit ke bagian jari-jari sepeda motor yang dicurinya.
Hendra lalu di teriaki maling dan menjadi bulan-bulanan warga. Tendangan, pukulan dan hantaman batu serta kayu mendarat ditubuhnya. Disitu, Hendra terkapar bersimbah darah. Polisi Polsek Tanjungmorawa yang tiba di lokasi segera mengamankan Hendra. Karena luka parah, Hendra dilarikan ke RS GL Tobing untuk mendapat perawatan. Tapi tak lama dirawat, nyawa Hendra tak tertolong. Maling yang bernasib sial itu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Guna penyelidikan polisi, mayat Hendra lalu segera dibawa ke RSUD DR. Pirngadi Medan untuk diotopsi dan akan mendapat jemputan dari pihak keluarga.
Ini sebuah pelajaran untuk para maling, jika mau uang kerja dong, jangan curi barang-barang.
sumber :


