Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Skuter Naik Pamor, Pasar Motor Bebek Menciut

Monday, March 3, 2014


Gencarnya penjualan skuter bertransmisi otomatis (skutik) membuat pangsa pasar sepeda motor bebek semakin menciut. Tahun ini, pangsa pasar sepeda motor bebek hanya akan mencapai 18-19 persen atau 1,8 juta unit.

Menurut Ketua Umum Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala, tren penjualan sepeda motor bebek menurun dalam lima tahun terakhir.

Pada 2013, saat total penjualan sepeda motor mencapai 1,77 juta, pangsa pasar motor bebek mencapai 22,8 persen. Padahal pada 2011-2012 pangsa pasarnya masih mencapai 40 dan 30 persen. "Memang masih tumbuh dua digit, tapi lebih rendah," kata dia kepada Tempo.

Meski pasarnya menciut, Sigit menilai prospek penjualan sepeda motor bebek masih cerah. Sebab, kata dia, masyarakat masih memilih motor underbone karena banyak ruas jalan yang rusak. Jenis motor skuter, kata Sigit, tidak terlalu cocok digunakan dalam kondisi jalanan seperti itu. �Ground clearance-nya rendah,� katanya.

Presiden Direktur PT Astra Honda Motor, Johannes Loman, mengatakan pangsa pasar motor bebek merk Honda akan merangkak ke angka 63 persen, naik tipis dibanding 2013 yang bercokol di angka 60,7 persen. (Baca: 2014, Honda Targetkan Market Share 63 Persen).

Pasar motor bebek Honda terbesar berada di luar Jawa. "Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi merajai penjualan Honda Revo,� katanya saat peluncuran Honda New Supra X di Jakarta Convention Center, Rabu, 26 Februari 2014.

sumber: TEMPO

Apa Penyebab Pasar Motor Bebek Menciut ?

Pangsa pasar sepeda motor bebek menurun sejak lima tahun terakhir. Menurut Deputy General Manager Divisi Penjualan PT Astra Honda Motor, Thomas Wijaya, ada dua penyebab turunnya pangsa pasar motor bebek. "Konsumen beralih menggunakan skuter otomatis dan motor sport," kata dia kepada Tempo.

Menurut Thomas, konsumen beralih dari motor bebek menjadi pengguna skuter otomatis karena pengoperasiannya lebih praktis. Pengguna skuter hanya perlu membetot gagang gas tanpa perlu memindahkan transmisi. (Baca juga: Penjualan Motor Honda Turun 8 Persen Akibat Banjir).

Selain itu rata-rata bobot skuter otomatis lebih ringan ketimbang motor bebek. Akibatnya saat ini banyak wanita yang berani menggunakan skuter. Untuk sepeda motor sport, kata Thomas, pergeseran terjadi karena konsumen yang ingin naik kelas dan tampil lebih macho. �Motor sport banyak diincar pria untuk penggunaan individual,� katanya.

Dalam lima tahun terakhir, tren penjualan sepeda motor bebek terus menurun. Pada 2013, saat total penjualan sepeda motor mencapai 1,77 juta, pangsa pasar sepeda motor bebek mencapai 22,8 persen. Padahal pada 2011-2012 pangsa pasarnya masih mencapai 40 dan 30 persen. Di sisi lain, pangsa pasar skuter melambung hingga di atas 40 persen. (Baca juga: 2014, Honda Targetkan Market Share 63 Persen).

Ketua Umum Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala, berpendapat pangsa pasar motor bebek bisa kembali meningkat. Syaratnya, kata dia, agen pemegang merek (APM) harus pandai-pandai bermain strategi.

Produsen pun harus mentgetahui fitur yang perlu ditambahkan dalam motor bebek jenis baru atau versi facelift-nya. �Yang penting unsur fungsi dan lifestyle terpenuhi, dan tentu saja harga harus cocok dengan segmen pasar yang dibidik,� ujar dia.

sumber: TEMPO

dulu aku naik motor bebek yang bukan matic, tapi setelah matic keluar dan nyobain enak jadinya beralih ke matic, ga pegel hehe, yang punya pengalaman serupa? kalau mau komentar masalah kemacetan mendingan dikesampingkan dulu, konteks beda karena disini ngomongin peralihan produk bukan masalah kemacetan
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive