ASATUNEWS - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menambah satu Grup Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Group D, itulah namanya.
Group D Paspampres ini nantinya bertugas khusus melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap mantan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya. Dengan adanya pembentukan grup tersebut, nantinya setiap mantan presiden dan wakil presiden akan dikawal oleh 30 personel. Pengamanan itu juga mencakup pengawalan untuk istri atau suami.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti mengkritik kebijakan ini. Ray mengatakan bahwa pembentukan grup D tersebut hanyalah akal-akalan Presiden SBY yang akan segera mengakhiri jabatannya.
Ray memperkirakan bahwa SBY sangat khawatir akan adanya serangan balasan yang tak terduga dari orang-orang atau kelompok tertentu yang merasa sakit hati selama 10 tahun masa kepemimpinannya. "Dalam 10 tahun berkuasa selalu menyisakan personal atau kelompok politik yang berseberangan jauh dengan SBY. Bahkan mungkin dapat berujung sakit hati politik, mereka bisa menjadi kekuatan pendesak agar persoalan-persoalan yang dikaitkan dengan nama SBY dituntaskan sesudahnya, jika tak selesai pada masa kekuasaannya berlangsung tentu sesudahnya yang akan menyelesaikannya," tandas Ray.
SBY sering dikaitkan dengan berbagai isu, seperti Bailout Dana Bank Century dan dugaan keterlibatan Ibas dalam kasus Hambalang, sehingga hal ini juga dapat saja mengkhawatirkan SBY. Dua kasus ini, diperkirakan akan terus bergulir sampai masa jabatan presiden SBY berakhir atau apalagi ketika SBY sudah turun takhta. | JOY/ASN-016
sumber: http://asatunews.com/berita-21844-sb...n-balasan.html
