Pengaduan warga terkait dugaan praktik pengobatan dan penipuan Ustadz Guntur Bumi (UGB) belum berakhir. Kali ini, Linda Ismirada, seorang ibu warga Ciputat yang juga merasa kena tipu UGB, angkat bicara.
Linda menjelaskan dia datang ke padepokan UGB dari Novevember sampai Desember 2013 untuk mengobati anaknya Aquissa Thahara Halim. Menurutnya, anaknya sudah berobat ke tiga rumah sakit dan belum kunjung sembuh.
�Saya datang ke padepokan UGB bersama dengan ibu saya dan anak saya yang sakit karena mendengar dan melihat acara di TV,� kata Linda di kantor Justice Law Office, Pancoran, Jakarta, Jumat (7/3).
Sesampainya di padepokan UGB, jelas Linda, dia membayar administrasi sebesar Rp 1 juta. Setelah itu Linda dan anaknya dirukiyah.
�Pertama saya disetrum, lalu dikeluarkan katanya tulang mayat yang sudah hancur dari kepala. Anak saya dikasih surbannya UGB, katanya untuk melindungi serangan-serangan yang akan datang,� jelasnya sambil mengingat-ingat kejadian itu.
Di ruang UGB, tambahnya, dari rambut dia dan anaknya dikeluarkan ulat yang menurut UGB merupakan serangan dari luar. Karena malam itu malam Jumat, jelas Linda, UGB bilang tidak bisa dihalau dan dipagari. Dan Aquissa bisa menyerang dirinya dan neneknya. Makanya, ungkap Linda lagi, rumah dan kamar-kamarnya harus dibersihkan.
�Syaratnya harus khatam Qur�an malam itu juga dan musti kasih makan anak yatim di padepokannya. Saya disuruh pilih yang ada di list, mau kasih kerbau, sapi, kambing dan lainnya. Saya bilang cuma punya uang dua juta, tapi neneknya Aquissa yang ikut ke sana waktu itu nyeletuk punya simpanan emas 20 gram,� tuturnyanya.
Linda menjelaskan dia datang ke padepokan UGB dari Novevember sampai Desember 2013 untuk mengobati anaknya Aquissa Thahara Halim. Menurutnya, anaknya sudah berobat ke tiga rumah sakit dan belum kunjung sembuh.
�Saya datang ke padepokan UGB bersama dengan ibu saya dan anak saya yang sakit karena mendengar dan melihat acara di TV,� kata Linda di kantor Justice Law Office, Pancoran, Jakarta, Jumat (7/3).
Sesampainya di padepokan UGB, jelas Linda, dia membayar administrasi sebesar Rp 1 juta. Setelah itu Linda dan anaknya dirukiyah.
�Pertama saya disetrum, lalu dikeluarkan katanya tulang mayat yang sudah hancur dari kepala. Anak saya dikasih surbannya UGB, katanya untuk melindungi serangan-serangan yang akan datang,� jelasnya sambil mengingat-ingat kejadian itu.
Di ruang UGB, tambahnya, dari rambut dia dan anaknya dikeluarkan ulat yang menurut UGB merupakan serangan dari luar. Karena malam itu malam Jumat, jelas Linda, UGB bilang tidak bisa dihalau dan dipagari. Dan Aquissa bisa menyerang dirinya dan neneknya. Makanya, ungkap Linda lagi, rumah dan kamar-kamarnya harus dibersihkan.
�Syaratnya harus khatam Qur�an malam itu juga dan musti kasih makan anak yatim di padepokannya. Saya disuruh pilih yang ada di list, mau kasih kerbau, sapi, kambing dan lainnya. Saya bilang cuma punya uang dua juta, tapi neneknya Aquissa yang ikut ke sana waktu itu nyeletuk punya simpanan emas 20 gram,� tuturnyanya.
Mendengar itu, Linda menerangkan, UGB bilang emas itu bisa dijaminkan dulu. Nanti kalau sudah punya uang bisa diambil lagi. Kemudian, sambungnya, ditugaskanlah asisten wanita, asisten laki-laki dan seorang Ustadz berkopiah yang tidak diketahui namanya untuk datang ke rumahnya.
Sampai di rumah, kata Linda, Ustad berkopiah itu berkeliling rumah sambil menebar garam sambil menunggu UGB yang katanya akan datang. Namun setelah ditunggu, sambung Linda, yang datang bukan UGB, tetapi Ustadz yang berperawakan gemuk yang langsung masuk kamar tidurnya untuk mengusir setan.
�Proses penangkapan setan tersebut menggunakan botol. Namun proses itu hanya dilakukan oleh Ustadz itu dengan lampu dimatikan. Beberapa saat kemudian kami dipanggil untuk ikut mengusir setan yang katanya datang dari neraka. Saya disuruh menariknya dari langit-langit dan dimasukan ke botol. Saya rasakan mulut botol itu panas, saya ga tahu botol itu diapain sampe panas begitu,� ungkapnya.
Linda lalu disuruh sang ustadz untuk menyalakan lampu. Dirinya disuruh membuka bantal yang ada belatungnya. Besoknya, lanjut Linda, dirinya disuruh datang lagi membawa anaknya yang satu lagi untuk dilakukan tindakan rukiyah dan membayar lagi uang sebesar 500 ribu. Prosesnya, tambah Linda, sama seperti pertama dia membawa anaknya Aquissa yaitu disetrum di kening dan keluar tulang mayat.
�Saya tanya UGB siapa yang ngerjai anak saya, UGB bilang tidak perlu tahu, yang penting sudah dipagari, nanti juga sembuh. Masalahnya, setelah kami ke UGB, kami di rumah malah jadi ketakutan sendiri. Mau ke kamar kecil saja kami bertiga, karena ga berani sendiri,� imbuhnya.
Sumber Berita dan Foto
Berita Lainnya:
Ustadz Guntur Bumi Minta Maaf Kepada Korban Pengobatannya
Warga Mengadu ke MUI karena Merasa Ditipu Ustad Guntur Bumi
Ini Profil Ustadz Guntur Bumi yang Diadukan Sebagai Penipu
http://www.republika.co.id/berita/na...asi-ustaz-muda


