Dalam pesannya, Hatta menyampaikan kepada seluruh petani, peternak ikan dan pedagang bahwa di era modern ini kita semua harus mampu bersaing, agar tak tertinggal dengan yang lain.
"Kita harus siap dan mampu bertahan di tengah persaingan ekonomi global yang makin ketat. Kita punya hak untuk mengembangkan ekonomi kita," ujar menteri dengan ciri khas erambut putih ini. Pria kelahiran Sumatera Selatan yang pernah menjabat Menteri Sekretaris Negara (2007-2009), Menteri Perhubungan (2004-2007), dan Menteri Negara Riset dan Teknologi (2001-2004) ini mengaku dirinya mndapatkan amanah memanggul tanggung jawab yang berat di bidang perekonomian Indonesia. Karena itu, selain merancang regulasi di pemerintahan, Hatta juga sangat ingin berbagi ilmu dengan masyarakat secara langsung. Dia ingin memahami aspirasi dan suara hati warga secara face to face.
"Dengan dialog ini diharapkan bisa membuka mata bagi warga untuk tumbuh dan berkembang dengan akses perbankan, informasi, teknologi dan perdagangan, agar tidak semakin tertinggal," tegasnya.
Sementara itu, untuk mendukung lancaranya dialog antara Hatta dan warga, Bupati Musi Rawas Dr Ridwan Mukti kemarin sempat mengecek kesiapan panpel di tiga titik yang dijadikan tempat pertemuan, yaitu ruang transit Bandara Silampari Musi Rawas, kemudian Dekranasda dan SMA 2 Muara Beliti.
�Kami menyambut gembira kehadiran Bapak Menko Perekonomian. Semoga acara ini bisa menginspirasi semua pihak untuk maju dan berkembang,� ucap Ridwan Mukti. Kegiatan yang merupakan kerjasama Kementerian Perekonomian RI, Harian Sumatera Ekspres, Lingga Pos, Musi Rawas Ekspres, Harian Silampari dan Indopos ini memang ditujukan untuk menggugah kesadaran publik bahwa free trade ASEAN sudah mulai dekat. Tahun 2015 sudah di depan mata. Kalau tidak dipersiapkan infrastruktur dan sumber daya manusianya, hanya akan membuat negeri ini terus �dijajah� oleh asing. Kalau pada zaman penjajahan dulu kita diambil sumber daya alamnya, maka di era global dan era informasi ini, kita akan diobok-obok dalam perdagangan dan industri.
Perlu dipahami bahwa Indonesia yang berpenduduk lebih dari 240 juta ini, hanya akan dijadikan objek pasar bagi negara-negara di kawasan regional. Karena itu, kemampuan berbisnis, berdagang dan berusaha masyarakat harus terus dipacu untuk maju.(IA)
sumber
setuju banget, petani, peternak, pedagang harus diinspirasi biar mau belajar, jadi hidupnya ga dibodoh2i. semoga acara acara kayak gini ga sekali2 aja....



