Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Prabowo Merasa Dikhianati Megawati

Monday, March 17, 2014
Prabowo Merasa Dikhianati Megawati




Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengungkit Perjanjian Batu Tulis 2009 antara partainya dan PDI Perjuangan. Calon presiden dari Partai Gerindra ini merasa dikhianati karena partai banteng itu menetapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden, bukan mendukung dia seperti kesepakatan itu. "Kalau Anda manusia, lalu ada di pihak saya, bagaimana? Ya, pikirkan saja," kata Prabowo di Jakarta, Ahad, 16 Maret 2014.

Perjanjian Batu Tulis ditandatangani Megawati Soekarnoputri dan Prabowo pada 16 Mei 2009 dengan tujuh poin kesepakatan. Prabowo awalnya ingin peran wakil presiden dikuatkan seperti perdana menteri. Mega menolak usulan itu karena dianggap melawan konstitusi. Prabowo menerima kesepakatan karena diberi janji bakal disokong menjadi presiden pada Pemilu 2014 seperti ditulis dalam poin ketujuh Perjanjian Batu Tulis.

Prabowo mengatakan sudah meminta waktu bertemu dengan Megawati guna membahas Perjanjian Batu Tulis. Ia hendak mempertanyakan komitmen PDI Perjuangan atas perjanjian yang ditandatangani di atas meterai tersebut. "Kalau memang harus diakhiri, saya berharap diberi tahu. Saya sudah minta bertemu sejak beberapa bulan lalu," katanya.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan partainya berpegang pada Perjanjian Batu Tulis sampai sekarang. "Kami kecewa. Waktu itu saya saksikan sendiri penandatanganannya," kata Hashim. Pertemuan Batu Tulis dihadiri Hashim, Fadli Zon, serta Muchdi Purwoprandjono dari kubu Gerindra. Sedangkan dari kandang banteng ada Puan Maharani, Pramono Anung, dan Tjahjo Kumolo.

Perjanjian Batu Tulis kembali mengemuka ketika Jokowi kian populer sebagai calon presiden. Majalah Tempo edisi November lalu pernah menulis pecah koalisi Batu Tulis. Dengan alasan menjaga tata krama politik, Prabowo ketika itu menolak berbicara detail tentang isi kontrak. "Belum saatnya saya sampaikan," katanya.

Surat berisi tujuh kesepakatan menyebar setelah penetapan Jokowi sebagai calon presiden. Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan kesepakatan otomatis berakhir ketika perjanjian gagal mencapai hasil karena kalah dalam Pemilu 2009. "Kami move on dan tak mau move back," katanya.

Hasto menambahkan, kesepakatan dengan Gerindra juga berakhir ketika partainya sudah memberikan laporan pertanggungjawaban. "Setelah itu, akan muncul komitmen baru," kata dia. PDI Perjuangan, kata Hasto, menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo jika ingin mengungkapkan naskah Perjanjian Batu Tulis kepada publik.

SUMBER.....

Dalam politik saling berkhianat-mengkhianati sih itu udah biasa, jadi enggak usah kaget lagi, Pak Prabowo!!!!!
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive