
Menurut juru bicara PLN, Bambang Dwiyanto, pembangkit tersebut memasok listrik hingga 145 megawatt. "Selama tiga hari ke depan, pembangkit itu akan menjalani reliability run test sebelum nantinya beroperasi reguler," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 19 Maret 2014.
Bambang mengatakan PLTGU GT 2.2 berhenti beroperasi selama beberapa bulan terakhir. Sebab, pembangkit ini sedang dalam pemeliharaan skala besar (life time extention/LTE) karena telah beroperasi lebih dari 100 ribu jam nonstop.
Meski sudah beroperasi, Bambang mengatakan, tambahan energi dari pembangkit tersebut belum mampu menjadikan sistem kelistrikan Sumatera bagian utara benar-benar aman.
Sebab, beban puncak sistem kelistrikan Sumatera bagian utara kini sudah mencapai 1.700 megawatt. Kondisi ideal dalam suatu sistem kelistrikan bisa dicapai bila sistem tersebut memiliki cadangan daya 30 persen dari beban puncak.
Sepekan sebelumnya, PLN mengoperasikan kembali Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin unit 1 dan PLTU Belawan unit 3. Dua pembangkit tersebut telah selesai diperbaiki.
Untuk menghentikan krisis listrik di Sumatera, PLN berupaya menyelesaikan proyek-proyek pembangkit cadangan, jaringan transmisi, dan gardu induk. Saat ini PLN sedang menyelesaikan pembangunan PLTU Pangkalan Susu dan jaringan transmisi pendukungnya.
SUMBER


