SITUS BERITA TERBARU

Pangeran Diponegoro "Hidup" Kembali di Jakarta

Thursday, March 6, 2014


JAKARTA, KOMPAS.com � Selasa malam (5/3/2014) di Museum Sejarah Jakarta, lelaki bersorban putih itu dikisahkan sebagai sosok yang berbahaya secara politik. Ia pernah memimpin sebuah perang melawan pemerintah Hindia Belanda sehingga harus diasingkan ke Ambon. Ia juga harus menerima kenyataan bahwa ia tidak akan pernah menginjakkan kaki lagi di pulau kelahirannya, Pulau Jawa.

Dengan sorban putihnya, masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai sosok Pangeran Diponegoro. Seorang pahlawan nasional yang dikenal melalui buku-buku sejarah serta berbagai gambar tentang sosoknya yang berkuda dan bersorban putih. Saat itu, sosok Sang Pangeran seolah hidup kembali.

Ini adalah pentas pembacaan dramatik oleh Landung Simatupang dengan judul �Sang Pangeran : Ke Pengasingan�. Sosok Pangeran Diponegoro dihidupkan melalui pentas yang berlangsung selama 30 menit di Museum Sejarah Jakarta.

Pentas berlangsung di salah satu ruangan di sayap barat Museum Sejarah Jakarta yang merupakan bekas kediaman Kepala Penjara Belanda. Tidak banyak yang tahu bahwa di tempat ini Pangeran Diponegoro pernah ditahan bersama keluarganya sebelum diasingkan ke Manado.

�Inilah bagian dari sejarah kita yang akan hidup kembali melalui pementasan Landung Simatupang. Kita akan menyaksikan suatu momen bersejarah di Museum Sejarah Jakarta. Dengan pementasan ini, kita menciptakan sejarah,� ujar Enny Prihantini, Direktur Museum Sejarah Jakarta.

Pementasan ini hanya sebagian dari pertunjukan utama yang akan dilaksanakan pada Kamis, 6 Maret 2014 pukul 19.30 � 21.30 WIB di Bentara Budaya Jakarta. Pementasan dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada Pangeran Diponegoro. Teks yang dipentaskan diambil dari buku Kuasa Ramlan karya sejarawan Peter Carey dan Babad Diponegoro yang merupakan autobiografi Sang Pangeran.

Kalau hanya baca teks, tidak akan paham dengan suasananya. Tapi melalui pementasan seperti ini, masyarakat bisa mengenal fakta sekaligus suasananya.
sumber

penting pagelaran semacam ini untuk mengingat sejarah
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive