Bahkan Puing pun Belum Tampak

KUALA LUMPUR � Memasuki hari ke lima, upaya untuk menemukan pesawat yang hilang � Malaysia Airline MH370 � yang misterius belum membuahkan hasil. Bahkan petunjuk baru pun tidak.
Apa yang pertama kali dianggap sebagai pencarian yang jelas dari misi penyelamatan besar-besaran itu kini menjadi teka-teki yang makin membingungkan para pencari.

Hampir 100 armada laut dan udara dari 10 negara dikerahkan untuk menemukan, tanda-tanda keberadaan pesawat seberat 140 ton (kosong) dengan panjang 63 meter � yang hilang dan mendarat entah di laut maupun darat. Tak sedikit pun ada tanda-tanda itu .
Boeing 777 � 200ER � dengan hanya membawa bahan bakar untuk keperluan 7,5 jam terbang � seharusnya sudah jatuh di darat atau di laut, meninggalkan puing-puing, tapi empat hari setelah hilangnyanya, tidak satu bagian dari pesawat atau isinya terlihat.
�Tidak adanya puing-puing yang ditemukan lebih membingungkan dari apa pun � potongan mengambang seharusnya ada, yang ternyata tidak, � kata Bill Waldock, pakar keselamatan dan kecelakaan dan penyidik dari Embry-Riddle Aeronautical University, kepada harian AS, Wall Street Journal.

Keluarga penumag pesawat Malaysia Airlines MH370 di Hotel Lido � Beijing. Harapan hidup keluarga mereka semakin menipis. � Reuters
Tak lama setelah lepas landas pada Jumat (8/3) tengah malam, meninggalkan Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing � dengan 239 penumpang � pesawat bernomor MH370 itu naik ke ketinggian jelajah lebih 10km tanpa insiden yang dilaporkan, sebelum radar yang melacak di darat di kehilangan kontak � selepas pantai Kelantan.
Pilot juga tidak pernah membuat panggilan darurat ( ELT ) yang diaktifkan di Boeing 777 � 200ER secara otomatis.
Regulator penerbangan Malaysia telah menyebut kehilangan pesawatnya kali ini sebagai sebuah �misteri yang belum pernah terjadi sebelumnya� .
Pencarian awalnya berpusat pada 50 mil radius di akhir kontak, yang disebut Checkpoint Igari di antara Malaysia dan Vietnam, dan sempat dilaporkan adanya penampakan ceceran minyak dan puing-puing di laut � yang ternyata semuanya terbukti benda-benda yang tak terkait � memaksa tim pencarian untuk memperluas wilayah pencarian, meliputi skala dua kali dari ukuran aslinya.
Kemudian militer Malaysia memunculkan dugaan dan teori, radarnya mengamati pesawat MH370 itu terbang kembali ke Kuala Lumpur, melalui Selat Melaka, dengan tanggapan, tim penyelamat mengerahkan ke sana, di sisi yang berlawanan dari sebelumnya.
Sementara tim penyelamat sedang bergulat dengan �dimana?� dalam menguak misteri MH370 , tim pencari danpengamat juga sibuk menganalisa, �bagaimana� pesawat seberat 140 ton itu menghilang dari udara.
Tak lama setelah itu menghilang, berita muncul bahwa setidaknya ada dua orang telah naik menggunakan paspor dicuri dari Italia dan Austria. Ditambah dengan adanya pemberontakan separatis baru-baru ini berasal dari wilayah Xinjiang China, tanda-tanda mulai mengarah ke kemungkinan aksi sabotase dan terorisme.
Seorang pejabat Malaysia juga sempat mengkritik kegagalan petugas Imigrasi akibat meloloskan penumpang �berwajah Asian � menggunakan paspor dengan nama Eropa .
Interpol juga kemudian menyatakan �keprihatinan besar � bahwa ada dua paspor curian yang digunakan untuk terbang dengan MH370 .
Tapi kemarin teori itu terurai ketika otoritas Malaysia dan Interpol merilis identitas dua pria itu yang keduanya merupakan pria Iran bernama Pouria Nour Mohammad Mehrdad dan Delavar Seyed Mohammad Reza � yang kini diyakini merupakan pencari suaka atau subjek perdagangan manusia yang tengah mencoba menyelundupkan diri ke Frankfurt, Jerman dan Kopenhagen, Denmark .
�Semakin banyak informasi yang kita dapatkan, semakin kita cenderung untuk menyimpulkan itu ( MH370 ) bukanlah insiden teroris, � Ronald K. Noble, kepala Interpol, kepada wartawan di Lyon, Prancis, kemarin.
Teori lain, tentang MH370 adalah pesawat sipil itu menghilang di bawah pantauan radar � untuk menghindari deteksi . Tapi ini segera ditepis oleh spesialis penerbangan, dengan menjelaskan bahwa di mana-mana stasiun pengamat, baik sipil maupun militer dipasang untuk memantau sepanjang perbatasan.
�Dengan begitu banyak perbatasan sekitar dan negara-negara sekitar laut, adalah mustahil untuk melewatkan semua radar, � kata Frost dan Sullivan Asia Pasifik kedirgantaraan dan konsultan pertahanan Ravi Madavaram, dalam sebuah wawancara via e-mail dengan The Malay Mail online.
Ketika jam-jam menegangkan berubah menjadi hari � dan nampaknya akan menjadi minggu � para pengamat penerbangan kini mensejajarkan peristiwa hilangnya Malaysian Air Lines MH370 dengan Air France AF447 pada bencana 2009 pada penerbangan dari Rio de Janeiro, Brasil ke Paris.
Seperti penerbangan MAS MH370 kini, Air France AF447 menghilang tanpa jejak � menimbulkan stress semua pihak .
Tapi yang lebih mengerikan bagi keluarga korban adalah implikasi dari lamanya pencarian: AF447 yang jatuh pada bulan Juni 2009, reruntuhannya baru ditemukan pada Mei 2011.
Untuk saat ini, kesamaan kasus yang ditarik akan menjadi perhatian bagi penyelamat yang tengah berpacu dengan waktu untuk menemukan MH370 � dan harapan penumpangnya selamat telah habis � empat hari setelah pesawat itu kehabisan bahan bakar.
�Kami di Angkatan Laut ini meyakini bahwa untuk 72 jam pertama, kami menganggap itu masih misi pencarian korban,� kata Komandan dari Angkatan Laut AS Armada Ketujuh, William Marks kepada New York Times, yang sekarang terlibat dalam upaya pencarian pesawat buatan pabrik dari negaranya itu. � dms
Sumber:
http://poskotanews.com/2014/03/12/me...-belum-tampak/
Semoga cepat ketemu pesawat MH370...


