
TEMPO.CO, Surakarta - Menjelang pemilihan umum legislatif, para calon legislator berlomba-lomba memasang gambar dirinya di berbagai lokasi. Lazimnya, foto caleg terpampang bersama tokoh dari partai asal caleg tersebut. Namun ada juga caleg yang memasang fotonya bersama dengan foto Gubernur Jakarta Joko Widodo. Padahal keduanya beda partai.
Menanggapi fenomena itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani mengakui banyak kader partai lain yang memasang foto Jokowi dalam alat peraga kampanye mereka. Umumnya, caleg partai lain tersebut ingin ikut menumpang ketenaran Jokowi.
"Kami tidak bisa melarang. Karena tidak ada aturan yang melarang memasang foto dari tokoh partai lain," kata Puan kepada wartawan di sela rapat koordinasi pemenangan pemilu di Surakarta, Sabtu malam, 8 Maret 2014.
Menurut dia, hal itu tergantung pada kebijakan tiap partai, meski secara etika tidak layak dilakukan. "Rasanya agak aneh, tokoh PDI Perjuangan dipasang di alat peraga kampanye caleg lain. Mestinya mereka memasang foto dari tokoh internal partai."
PDI Perjuangan, kata Puan, memilih tidak mengurusi langkah caleg partai lain yang memasang foto Jokowi. Dia berpendapat sudah ada Badan Pengawas Pemilu hingga tingkat daerah yang bertugas mengawasi pelaksanaan pemilu. "Kami disibukkan dengan konsolidasi partai menjelang pemilu. Ya sudahlah kalau ada caleg partai lain yang mau pasang foto Jokowi," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
sumber
jokowi efect memang cetar membahana


