PARUNG � Keberadaan para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sekitar Pasar Parung hingga menutupi jalan raya mulai meresahkan warga dan pengguna jalan. Akibatnya, setiap pagi dan sore hari kemacetan pun tak terelakkan. Padahal, keberadaan pasar yang dibangun PD Tohaga selaku BUMD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor itu telah selesai hampir satu tahun lalu, namun hingga kini belum beroperasi. �Saya selalu terlambat ke tempat kerja gara-gara di sini selalu macet dan tidak ada petugas lalu lintas yang mengaturnya,� ujar Karyadi (33), seorang pengguna jalan.
Ia menerangkan, bukan hanya pengunjung pasar yang selalu membuat kemacetan, namun angkutan umum yang ngetem sembarangan pun ikut menjadi sumber kemacetan. Terpisah, Sekcam Parung Cecep Imam mengatakan,
Pasar Parung dalam waktu dekat ini akan beroperasi dan pihaknya sudah diberi tahu akan adanya relokasi pedagang ke dalam pasar. �Kami sudah diberi tahu akan adanya relokasi tersebut dan saat ini pengelola pasar sudah membuka pendaftaran kios maupun los di dalam pasar,� katanya.
Cecep menuturkan, relokasi ini memerlukan sosialisasi seluruh instansi dan elemen agar meminimalisir gesekan yang terjadi, sehingga pedagang mau pindah ke kios atau los yang sudah disediakan.
�jika ada PKL yang tetap membandel dan tidak mau ditertibkan, maka kami akan menertibkannya,� tukasnya. (yok/a/rif/wan)
Sumber : Harian Metropolitan


