TULUNGAGUNG - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Hary Tanoesoedibjo (HT) memimpikan bisa membawa Indonesia sebagai negara dengan ekonomi lima besar di dunia.
Jika saat ini posisi pertama ditempati negara USA dengan kekuatan ekonomi USD16 triliun per tahun, disusul China USD9 triliun, Jepang sebesar USD6 triliun, Jerman USD3,4 triliun dan terakhir Prancis, kata HT, bukan tidak mungkin Indonesia akan menggeser posisi Perancis dan menjadi lima besar dunia.
"Sebab kita memiliki potensi itu. Saya memimpikan membawa perubahan itu," tutur HT dalam sambutannya di depan acara silaturahmi dan dialog pendeta hamba Tuhan se eks Karsidenan Kediri di Kota Tulungagung, Jumat (14/3/2014).
Sejumlah sumber kekayaan alam Indonesia, kata HT adalah yang terbesar. Ketua Bappilu Partai Hanura ini menggambarkan luasnya kawasan hutan tropis dan perkebunan yang dimiliki Indonesia.
Kemudian bentangan lautan dengan hasil baharinya, hingga aneka tambang yang luar biasa jumlahnya. "Terutama batu bara, Indonesia merupakan salah satu produsen yang terbesar di dunia, " terangnya.
Bercermin dari itu, lanjut HT harusnya pendapatan perkapita rata rata penduduk Indonesia tidak berhenti pada margin Rp 3,4 juta per bulan.
Pendapatan rata-rata penduduk, katanya bisa mencapai angka Rp12 juta per bulan. Yakni penghasilan rata rata sebagaimana syarat utama sebuah negara maju. "Namun ironisnya semua di sini masih impor. Mulai dari garam, kedelai, gula hingga cabai mendatangkan dari negara lain," paparnya disambut tepuk tangan meriah.
Jika saat ini posisi pertama ditempati negara USA dengan kekuatan ekonomi USD16 triliun per tahun, disusul China USD9 triliun, Jepang sebesar USD6 triliun, Jerman USD3,4 triliun dan terakhir Prancis, kata HT, bukan tidak mungkin Indonesia akan menggeser posisi Perancis dan menjadi lima besar dunia.
"Sebab kita memiliki potensi itu. Saya memimpikan membawa perubahan itu," tutur HT dalam sambutannya di depan acara silaturahmi dan dialog pendeta hamba Tuhan se eks Karsidenan Kediri di Kota Tulungagung, Jumat (14/3/2014).
Sejumlah sumber kekayaan alam Indonesia, kata HT adalah yang terbesar. Ketua Bappilu Partai Hanura ini menggambarkan luasnya kawasan hutan tropis dan perkebunan yang dimiliki Indonesia.
Kemudian bentangan lautan dengan hasil baharinya, hingga aneka tambang yang luar biasa jumlahnya. "Terutama batu bara, Indonesia merupakan salah satu produsen yang terbesar di dunia, " terangnya.
Bercermin dari itu, lanjut HT harusnya pendapatan perkapita rata rata penduduk Indonesia tidak berhenti pada margin Rp 3,4 juta per bulan.
Pendapatan rata-rata penduduk, katanya bisa mencapai angka Rp12 juta per bulan. Yakni penghasilan rata rata sebagaimana syarat utama sebuah negara maju. "Namun ironisnya semua di sini masih impor. Mulai dari garam, kedelai, gula hingga cabai mendatangkan dari negara lain," paparnya disambut tepuk tangan meriah.
HT mengaku sudah melakukan perjalanan panjang ke seluruh pelosok nusantara. Pengusaha keturunan Trenggalek dan Tuban itu telah mendatangi berbagai lapisan masyarakat, mulai petani, buruh, guru, wirausahawan hingga nelayan, sekaligus menyerap segala aspirasinya.
Ia mengaku sangat prihatin melihat kondisi masyarakat yang ada. Negara yang seharusnya bisa kuat dimata dunia, ternyata ekonominya lebih besar bergantung pada hutang.
Sejak reformasi hingga kini, neraca pembayaran negara tetap berada pada titik negatif. Solusi yang dilakukan pemerintah hanyalah berhutang dan mengurangi subsidi untuk rakyat. Akibatnya kesenjangan si miskin dan si kaya berada pada jurang yang begitu tajam.
"Saat ini Indonesia adalah negara yang tidak memiliki kepastian. Mulai dari ketidakpastian ekonomi hingga hukum,� jelasnya.
Namun kendati demikian, HT optimis Indonesia bisa berubah lebih baik. Negara dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa itu menurutnya bisa bangkit lebih baik, asalkan memiliki pemimpin yang berkarakter tegas, peduli dan bersih.
"Karenanya saya terjun ke politik murni mengabdi demi perubahan Indonesia lebih baik," pungkasnya.(Solichan Arif) (Solichan Arif/Koran SI/rzy)
sumber




