
Dilansir The Strait Times, Senin (10/3/2014), pesawat tersebut berangkat dari Rio de Janeiro menuju Paris. Terakhir kali berkomunikasi dengan pemandu lalu lintas udara (ATC) pada 1 Juni 2009 sebelum akhirnya menghilang dari radar dan hilang kontak.
Perlu 3 tahun untuk mengungkap penyebab utama peristiwa nahas itu. Pada 2011 tim investigasi Perancis akhirnya menemukan satu dari dua buah kotak hitam pesawat tersebut.
Airbus A330-203 ini dilengkapi dengan sistem fly-by-wire yang dirancang untuk mengurangi kesalahan manusia dengan membiarkan komputer mengontrol penerbangan. Hal yang sama juga ditemukan di MH 370 yang diklaim memiliki sistem keamanan yang bagus dan dikenal dengan kemampuannya untuk terbang lama.
Pencarian dan operasi penyelamatan Air France melibatkan angkatan udara angkatan laut dan operasi bawah laut dilakukan di 17 ribu kilometer perairan laut yang belum dipetakan hingga kedalaman 4.700 meter.
Saat ditemukan, pung-puing pesawat itu diketahui terlempar sangat jauh hingga mencapai perairan antara Brasil dan Afrika.
Butuh lima hari sebelum tubuh pertama korban ditemukan oleh pihak berwenang. Laporan terakhir menyebutkan, kecelakaan terjadi akibat kesalahan teknis dan human error.
SUMBER


