Sudah beberapa hari ini warga Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, dan sekitarnya digegerkan video porno yang mirip seorang tokoh ulama di Bogor berinisial S. Ironisnya, pelaku bermain dengan dua wanita sekaligus yang diduga berinisial R dan T serta berprofesi sebagai guru honor. Kini warga beramai-ramai memburu video berdurasi 6 menit 36 detik itu.
DALAM tayangan video tersebut, sebelum melakukan hubungan layaknya suami istri, kedua pemeran wanita terlihat melakukan oral seks terhadap S secara bergantian. Lalu, mereka digilir hingga S mencapai orgasme. Belakangan diketahui, S mirip sekali dengan seorang tokoh yang merupakan warga Desa Tuguutara, Kecamatan Cisarua. Meski video tak senonoh itu telah beredar luas di masyarakat, Polres Bogor belum melakukan apa-apa.
Salah seorang tetangga pemeran utama (S), Taufik (35), mengatakan, saat ini beredarnya video tersebut telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat dan warga lainnya ramairamai memburu video itu. Bahkan, ia mengaku mengenal pemeran laki-laki dalam video itu.
DALAM tayangan video tersebut, sebelum melakukan hubungan layaknya suami istri, kedua pemeran wanita terlihat melakukan oral seks terhadap S secara bergantian. Lalu, mereka digilir hingga S mencapai orgasme. Belakangan diketahui, S mirip sekali dengan seorang tokoh yang merupakan warga Desa Tuguutara, Kecamatan Cisarua. Meski video tak senonoh itu telah beredar luas di masyarakat, Polres Bogor belum melakukan apa-apa.
Salah seorang tetangga pemeran utama (S), Taufik (35), mengatakan, saat ini beredarnya video tersebut telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat dan warga lainnya ramairamai memburu video itu. Bahkan, ia mengaku mengenal pemeran laki-laki dalam video itu.
�Saya sempat melihat rekaman video itu dan mengenal S. Saya tak habis pikir karena S dikenal sebagai tokoh masyarakat dan berperilaku baik,� ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Matinus Sitompul menegaskan, meski pihaknya belum mendapat laporan beredarnya video yang telah meresahkan warga itu, ia berjanji segera meminta kapolres Bogor untuk mengungkapnya.
�Kami belum mendapat laporan, nanti kita tanya kapolres Bogor dulu. Jika memang terjadi, kasus ini harus segera diungkap karena telah meresahkan masyarakat dan pelakunya harus diproses,� kata Martinus kepada Metropolitan, tadi malam.
Terpisah, Kapolres Bogor AKBP Sony Muvianto berdalih, jajarannya masih melakukan penyelidikan dan merumuskan pasal yang akan diterapkan terhadap para pelaku, baik penyebar video maupun pemerannya. �Masih kita lidik dan sedang disiapkan pasal yang akan diterapkan. Identitas pelaku sudah dikantongi,� singkatnya.(fra/c/rif/py)
sumber : Harian Metropolitan
