SITUS BERITA TERBARU

Faktor Etnis Masih Menjadi Pertimbangan Capres 2014

Saturday, March 8, 2014


Latar bekalang suku pasangan capres-cawapres 2014 masih menjadi pertimbangan penting publik di Pilpres 2014. Publik masih memilih etnis pasangan Jawa untuk capres dan cawapres.

Menurut Survei dan Polling Indonesia (SPIN) menunjukkan bahwa etnis Jawa masih menjadi pilihan utama publik dalam menentukan capres-cawapres 2014.

"Saat kami tawarkan komposisi pilihan pasangan yang berlatar belakang kesukuan, maka 51,4% publik sangat setuju dan setuju tentang kombinasi pada pesta demokrasi 2014 adalah Jawa-Jawa," kata peneliti SPIN Danny Indrianto dalam konferensi "Preferensi Publik Terhadap Etnis Pada Pesta Demokrasi 2014", di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam survei tersebut memang ditawarkan beberapa opsi pasangan capres-cawapres yang berlatar belakang etnis Jawa. Mereka antara lain Prabowo Subianto-Priyo Budi Santoso, Joko Widodo- Priyo Budi Santoso, Megawati Soekarnoputri-Joko Widodo, dan Joko Widodo-Puan Maharani.

Nama-nama tersebut mendapat perolehan suara setuju sebanyak 31,9% . Sebesar 27,6% menjawab tidak tahu, 13,6% menjawab sangat tidak setuju, 7,2% menjawab tidak setuju, dan 19,5% menjawab sangat setuju.

Danny menjelaskan, lebih tingginya kombinasi Jawa-Jawa tidak lepas dari beragam faktor. Salah satunya latar belakang pemilih yang mayoritas berasal dari etnis Jawa.

"Kedua, latar belakang para calon pemimpin nasional 2014 juga kebanyakan bersuku Jawa. Baik yang bertarung pada pemilihan presiden maupun di wapres," kata dia, menambahkan.

Selain itu, banyaknya etnis Jawa yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia juga menjadi faktor lebih diterimanya pasangan Jawa di Pilpres 2014.
Pasalnya, sifat pemilih dari etnis Jawa ternyata cenderung untuk memilih calon pemimpin nasional 2014 yang memiliki latar belakang suku yang sama dengan dirinya.

"Suku di luar Jawa ada kecenderungan untuk membuka ruang pada calon pemimpin nasional 2014 yang berbeda suku dengan dirinya," ujar Danny.

Survei dilaksanakan 1 Januari hingga 15 Februari 2014 dengan responden 1.090 orang. Metodenya menggunakan simple random sampling dengan margin error 2,99% dan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan tatap muka dan kuesioner.

Sumber
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive