Permintaan tersebut bertujuan untuk menyelamatkan dan menutup biaya produksi yang telah dikeluarkan PT INKA karena saat ini 50 gerbong kereta kelas ekonomi tersebut sudah jadi, kata Dahlan Iskan saat berada di PT INKA Madiun, Kamis (13/3).
"
Tentu saja, lanjutnya, pihak INKA bisa menggugat terkait permasalahan tersebut. Namun, Dahlan tidak ingin terjadi perusahaan milik pemerintah menggugat pemerintah.
Guna mengatasi masalah tersebut, Dahlan mengajak Direksi PT KAI untuk meninjau mutu dan kelayakan 50 gerbong yang batal dipesan tersebut. Tujuannya agar PT KAI melihat dan menilai apakah kereta tersebut sesuai dengan standar kualitas kereta yang digunakan oleh PT KAI.
"Hasilnya, tidak ada koreksi dari saya karena semuanya sudah sempurna. Saya dan PT KAI benar-benar bangga dengan kereta buatan INKA," kata Dahlan.
Sesuai dengan hasil tinjauan, maka diputuskan bahwa PT KAI akan membeli 50 gerbong kereta ekonomi yang batal dipesan oleh Kementerian Perhubungan tersebut. Namun, saat ditanya terkait harga jual yang telah disepakati antara PT INKA dan PT KAI untuk puluhan gerbong tersebut, Dahlan menolak menyebutkannya.
"Itu sudah urusan dari perusahaan. Jadi, saya serahkan ke masing masing direktur utamanya," kata mantan Direktur Utama PLN tersebut.
Dahlan Iskan berkunjung ke PT INKA setelah menemani kunjungan Presiden SBY di Surabaya. Saat berada di PT INKA, peserta konvensi Partai Demokrat itu langsung meninjau 50 gerbong kereta ekonomi yang telah siap pakai.
Setelah itu, Dahlan melakukan rapat tertutup dengan jajaran direksi PT INKA dan PT KAI untuk mencari solusi dari permasalahan yang dialami BUMN tersebut.
Sumber
Weleh-weleh, sudah pesen tapi ternyata gak ada anggarannya, bener-bener kelewatan....
Gimana nih Kemenhub? Kalau menyusun RAB yang bener dong......


