Perusahaan besar sekaliber Depo Bangunan kedapatan menutup saluran irigasi milik warga Perumahan Duta Kencana 2, Kelurahan Bogorbaru, Kecamatan Tanahsareal. Praktis, penutupan saluran irigasi ini membuat penduduk kesulitan air. Empat RT dan satu RW pun mengalami krisis air.
KEMARIN siang, puluhan warga mendatangi Depo Bangunan di Jalan Sholeh Iskandar, Bogor. Mereka dengan lantang meminta kejelasan kepada Depo Bangunan yang diwakili General Manager Anton Eko.
�Kami minta kejelasan kenapa saluran ditutup. Lagi pula kenapa Anda (Anton, red) menutup diri dari warga. Rundingkan dulu sebelum mengambil keputusan ini,� ucap Suyoto (40) yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini.
Lebih lanjut Suyoto menyampaikan, akibat penutupan ini omzet usahanya turun drastis. �Sudah tiga bulan usaha pertanian saya menurun karena kurang asupan air,� katanya. Akibat penutupan ini, RT 02, 03, 04, 05 dan RW 11 mengalami krisis air.
22Senada dengan Suyoto, perwakilan warga yang turut hadir, Ncum Sanjaya (45), mengatakan bahwa ada oknum yang memberikan sejumlah uang untuk tutup mulut terkait penutupan saluran irigasi ini. �Orang yang biasanya membicarakan hal ini justru disogok uang, jumlahnya Rp100 ribu,� geramnya. Menurut Ncum, hal ini membuat kondisi rumahnya retak-retak. Beberapa limbah hasil pembangunan pun ada yang mengenai rumah warga.
KEMARIN siang, puluhan warga mendatangi Depo Bangunan di Jalan Sholeh Iskandar, Bogor. Mereka dengan lantang meminta kejelasan kepada Depo Bangunan yang diwakili General Manager Anton Eko.
�Kami minta kejelasan kenapa saluran ditutup. Lagi pula kenapa Anda (Anton, red) menutup diri dari warga. Rundingkan dulu sebelum mengambil keputusan ini,� ucap Suyoto (40) yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini.
Lebih lanjut Suyoto menyampaikan, akibat penutupan ini omzet usahanya turun drastis. �Sudah tiga bulan usaha pertanian saya menurun karena kurang asupan air,� katanya. Akibat penutupan ini, RT 02, 03, 04, 05 dan RW 11 mengalami krisis air.
22Senada dengan Suyoto, perwakilan warga yang turut hadir, Ncum Sanjaya (45), mengatakan bahwa ada oknum yang memberikan sejumlah uang untuk tutup mulut terkait penutupan saluran irigasi ini. �Orang yang biasanya membicarakan hal ini justru disogok uang, jumlahnya Rp100 ribu,� geramnya. Menurut Ncum, hal ini membuat kondisi rumahnya retak-retak. Beberapa limbah hasil pembangunan pun ada yang mengenai rumah warga.
General Manager Depo Bangunan, Anton Eko, justru terlihat kikuk ketika dicecar pertanyaan oleh sejumlah warga.
Terlebih dirinya tidak mengetahui secara persis penutupan irigasi yang dilakukan kontraktor pembangunan Depo miliknya. Ketika ditanya warga, Anton malah berkilah kepada hal yang lain. �Bapak jangan bercerita ke topik yang lain. Kami ingin bapak fokus kepada bahasan yang sedang kami tanyakan,� timpal salah seorang warga.
Anton hanya bisa terdiam dengan hujan pertanyaan dari warga. �Saluran irigasi akan dikembalikan seperti semula, tetapi untuk masalah debit air saya tidak tanggung jawab,� kilahnya.
22Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Kota Bogor Boris Derurasman mengaku akan berkoordinasi dengan Depo Bangunan dan PT Wijaya Karya (Wika) untuk menurunkan ketinggian tanah terkait debit air yang akan mengalir ke rumah dan lahan pertanian warga. �PT Wika akan menyedot sedimen yang ada di bawah saluran irigasi untuk memperbesar debit air,� katanya. Ia juga menegaskan, pemda dalam masalah ini sebagai penengah akan mencari jalan keluar terbaik untuk masyarakat. (ger/c/ram/py)
sumber : Harian Metropolitan





