Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Cerita Warga Kampung Pulo yang Malas Kebanjiran Tapi Ogah Pindah ke Rusun

Monday, March 3, 2014
Jakarta - Banjir sudah jadi teman bagi warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, di tiap musim hujan. Tapi toh meski merasa kesusahan, banyak warga memilih tetap bertahan di kampung langganan banjir.

"Pengin nungguin (rusun) yang dekat sini di DPU atau di Jatinegara," kata Maemunah, warga RT 16 RW 2 Kampung Pulo, saat ditemui detikcom, Senin (3/3/2014).

Gara-gara banjir, Maemunah dan keluarga harus kerja ekstra keras bolak-balik membersihkan rumah. Tumpukan sampah juga lumpur tebal cukup membuat Maemunah stres.

"Capai bersih-bersih. Dua bulan ini sudah 9 kali banjir," sebutnya.

Dia mengetahui program relokasi yang dibuat Pemprov DKI. Namun Maemunah menolak mengikuti relokasi bila rumah susun yang disediakan lokasinya jauh dengan alasan suaminya berdagang di dekat rumah, di sekitar Jatinegara.

Keluhan pasca banjir karena sampah dan lumpur juga disampaikan Rusni, warga RT 15 RW 03. Tiap musim banjir ketinggian air di rumahnya mencapai hampir 2 meter.

Bahkan sejumlah warga menurutnya memilih 'ngontrak' di tempat lain karena malas membersihkan rumah akibat banjir.
"Ngontrak di Gang Banten, Bukit Duri, Kebon Nanas. Kadang-kadang kalau banjir lama surutnya bisa sampai dua bulan ngontrak," cerita Rusni.

Dia juga enggan direlokasi ke rusun karena sudah betah bertahun-tahun tinggal meski berada dekat bantaran Kali Ciliwung.

Dari kawannya dia mendengar cerita biaya sewa rusun yang disediakan pemprov hanya gratis selama enam bulan. "Habis itu bayar," sebut Rusni yang memilih pulang kampung bila dipaksa pindah.
SUMBER DETIK
GAGAL PAHAM LAGI ANE
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive