Hary Tanoe Sukses Pecah Belah Hanura
Wednesday, 03 July 2013 12:53 Achsin
![[imagetag]](http://www.itoday.co.id/plugins/system/contentoptimizer/9527154704d9a292d9eef0c8d420533fbad87d22_330x340_Q50.jpeg)
Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (IST)
itoday - Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) yang menjadi calon wakil presiden (cawaspres) mendampingi Wiranto menimbulkan keresehan di kalangan elit Partai Hanura. "Yang terjadi adalah keresahan elit Hanura, bukan keresahan massa Hanura," kata pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Agung Suprio kepada itoday, Rabu (03/07).
Menurut Agung, ada dua kubu elit Partai Hanura yang kecewa atas majunya Hary Tanoe menjadi cawapres. "Pertama, kubu idealis, yaitu, elit yang memandang Hary Tanoe bukanlah kader asli sehingga tidak layak jadi cawapres Hanura," papar Agung Suprio.
Kata Agung, kedua, kubu pragmatis memandang masuknya Hary Tanoe memangkas transaksional yang dapat dilakukan oleh elit Hanura untuk melakukan negosiasi (baca: transaksi) dengan kandidat capres atau cawapres dari partai lain. "Dua kubu ini akan melancarkan gugatan melalui pelanggaran AD/ART. Namun kubu pragmatis mempunyai tekanan yang lebih kuat, apalagi jika Hanura dapat didorong dalam Rapimnas, maka kubu pragmatis dapat membawa faktor luar untuk menggagalkan Hary Tanoe," ujar Agung.
Selain itu, Agung mengatakan, Politik adalah seni untuk memperoleh peluang. Terlebih bagi kubu pragmatis, Hary Tanoe juga dianggap sebagai sumber pemasukan partai dan elit. "Kubu pragmatis biasanya mendesak kencang untuk mendapatkan perhatian dari Hary Tanoe. Akhirnya, memang tidak akan ada penggembosan di Hanura, jika Hary Tanoe mau berkorban lebih banyak," pungkas Agung.
http://www.itoday.co.id/politik/hary...h-belah-hanura
![[imagetag]](http://www.itoday.co.id/plugins/system/contentoptimizer/755fa825b604202f99b984f9f61dc9644abf9839_385x256_Q50.jpeg)
Wiranto-Hary Tanoe, Pasangan Tak Laku Dijual
Wednesday, 03 July 2013 09:07
itoday - Partai Hanura yang telah mendeklarasikan calon presiden maupun calon wakil presiden Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) tidak akan laku dijual ke masyarakat. Mereka bukan figur yang dikenal masyarakat. Demikian dikatakan pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Prof Iberamsjah kepada itoday, Rabu (03/07).
Menurut Iberamsjah, kalau dilihat dari partainya saja, Hanura sangat sulit untuk mencapai 20 persen presidential threshold. "Pemilu 2014 Partai Hanura tidak bisa mencapai 20 persen, artinya tidak bisa mengajukan calon presiden," ungkap Iberamsjah. Kata Iberamsjah, Hanura yang memasang Wiranto dan Hary Tanoe sebagai capres dan cawapres itu tindakan nekat. "Itu sama artinya nekat tidak berfikir secara matang, disurvei terlebih dulu. Nampaknya ini ambisi Hary Tanoe saja," jelas Iberamsjah.
Selain itu, Ibermasjah juga melihat Wiranto yang berpasangan dengan Hary Tanoe dari Hanura sendiri menjadi titik lemah. "Harusnya pasangan Wiranto itu bukan dari Hanura sendiri tetapi ormas yang memiliki basis massa. Hary Tanoe hanya mengandalkan media yang dimiliki saja," pungkas Ibermasjah.
http://www.itoday.co.id/politik/wira...ak-laku-dijual
-------------------------
[HT itu seorang pengusaha, tapi tertarik terjun ke dunia politik, mungkin belajar dari seniornya terdahulu, yaitu JK dan Ical, bahwa seorang pengusaha yang punya kekuatan politik yang signifikan, bisa memperbesar asset dan sumber keuangan elit politisinya dan kebesaran parpolnya, yang perlu dana sangat besar
Wednesday, 03 July 2013 12:53 Achsin
Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (IST)
itoday - Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) yang menjadi calon wakil presiden (cawaspres) mendampingi Wiranto menimbulkan keresehan di kalangan elit Partai Hanura. "Yang terjadi adalah keresahan elit Hanura, bukan keresahan massa Hanura," kata pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Agung Suprio kepada itoday, Rabu (03/07).
Menurut Agung, ada dua kubu elit Partai Hanura yang kecewa atas majunya Hary Tanoe menjadi cawapres. "Pertama, kubu idealis, yaitu, elit yang memandang Hary Tanoe bukanlah kader asli sehingga tidak layak jadi cawapres Hanura," papar Agung Suprio.
Kata Agung, kedua, kubu pragmatis memandang masuknya Hary Tanoe memangkas transaksional yang dapat dilakukan oleh elit Hanura untuk melakukan negosiasi (baca: transaksi) dengan kandidat capres atau cawapres dari partai lain. "Dua kubu ini akan melancarkan gugatan melalui pelanggaran AD/ART. Namun kubu pragmatis mempunyai tekanan yang lebih kuat, apalagi jika Hanura dapat didorong dalam Rapimnas, maka kubu pragmatis dapat membawa faktor luar untuk menggagalkan Hary Tanoe," ujar Agung.
Selain itu, Agung mengatakan, Politik adalah seni untuk memperoleh peluang. Terlebih bagi kubu pragmatis, Hary Tanoe juga dianggap sebagai sumber pemasukan partai dan elit. "Kubu pragmatis biasanya mendesak kencang untuk mendapatkan perhatian dari Hary Tanoe. Akhirnya, memang tidak akan ada penggembosan di Hanura, jika Hary Tanoe mau berkorban lebih banyak," pungkas Agung.
http://www.itoday.co.id/politik/hary...h-belah-hanura
Wiranto-Hary Tanoe, Pasangan Tak Laku Dijual
Wednesday, 03 July 2013 09:07
itoday - Partai Hanura yang telah mendeklarasikan calon presiden maupun calon wakil presiden Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) tidak akan laku dijual ke masyarakat. Mereka bukan figur yang dikenal masyarakat. Demikian dikatakan pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Prof Iberamsjah kepada itoday, Rabu (03/07).
Menurut Iberamsjah, kalau dilihat dari partainya saja, Hanura sangat sulit untuk mencapai 20 persen presidential threshold. "Pemilu 2014 Partai Hanura tidak bisa mencapai 20 persen, artinya tidak bisa mengajukan calon presiden," ungkap Iberamsjah. Kata Iberamsjah, Hanura yang memasang Wiranto dan Hary Tanoe sebagai capres dan cawapres itu tindakan nekat. "Itu sama artinya nekat tidak berfikir secara matang, disurvei terlebih dulu. Nampaknya ini ambisi Hary Tanoe saja," jelas Iberamsjah.
Selain itu, Ibermasjah juga melihat Wiranto yang berpasangan dengan Hary Tanoe dari Hanura sendiri menjadi titik lemah. "Harusnya pasangan Wiranto itu bukan dari Hanura sendiri tetapi ormas yang memiliki basis massa. Hary Tanoe hanya mengandalkan media yang dimiliki saja," pungkas Ibermasjah.
http://www.itoday.co.id/politik/wira...ak-laku-dijual
-------------------------
[HT itu seorang pengusaha, tapi tertarik terjun ke dunia politik, mungkin belajar dari seniornya terdahulu, yaitu JK dan Ical, bahwa seorang pengusaha yang punya kekuatan politik yang signifikan, bisa memperbesar asset dan sumber keuangan elit politisinya dan kebesaran parpolnya, yang perlu dana sangat besar
