JAKARTA, suaramerdeka.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak mencatat berdasarkan hasil penelitian Lembaga Demografi Universitas Indonesia (UI) terdapat 121 juta keluarga Indonesia menjadi keluarga perokok.
Ketua Komnas PA Arist Merdeka mengasumsikan, jika dalam satu keluarga terdapat seorang bayi dan balita, berarti ada 121 juta anak Indonesia yang menjadi perokok pasif. Bahkan, kata dia, ada 45 juta perokok aktif pemula di usia 10-14 tahun. Hal ini berarti hampir seluruh penduduk Indonesia atau 70 persen lebih menjadi perokok pasif dan aktif.
"Hal itu tak bisa terbantahkan, kita bicara data. Keluarga perokok akan membahayakan balita yang terpapar asap rokok. Hal itu bisa menjadi pintu gerbang menjadi perokok," ungkap Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, di Depok, Sabtu (6/7).
Belum lagi, lanjutnya, iklan rokok yang gencar dan minimnya kawasan bebas rokok. Ia pribadi mengaku sudah berhenti merokok sejak lima tahun lalu demi kesehatan dan anak-anaknya.
"Indonesia jadi sasaran utama industri rokok. Sasarannya bahkan anak-anak perokok pemula. Acara bola pun sore-sore ada sponsor rokok, dan enggak ada punishment. Harus mulai ditetapkan jadi pidana, bisa lewat perda. Karena asap rokok mendorong hak hidup anak terlanggar," kata dia.
Arist mendorong salah satunya bisa dimulai di Depok yang menjargonkan diri sebagai Kota Layak Anak untuk segera mengimplementasikan Kawasan Tanpa Rokok. Kawasan Tanpa Rokok, kata dia, harus dimulai dari rumah.
"Di Depok ada tujuh kawasan dilarang merokok, lalu iklan rokok di Margonda memang sudah tak ada, jalan yang lain juga harus di-stop, mal juga. Iklannya juga enggak boleh, yang paling utama harus dimulai dari rumah," ungkapnya.
Peringatan bergambar larangan merokok juga didorong agar diperbanyak. Sedangkan distribusi rokok juga jangan dijual sembarangan, tetapi harus di counter-counter khusus. Begitu pula di kantor pemerintahan dan pusat perbelanjaan.
sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index...-Perokok-Pasif
Bagaimana menurut Agan-agan? Solusi untuk generasi penerus agar terhindar dari bahaya yang ditimbulkan rokok?![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/request.gif "Request")
Ketua Komnas PA Arist Merdeka mengasumsikan, jika dalam satu keluarga terdapat seorang bayi dan balita, berarti ada 121 juta anak Indonesia yang menjadi perokok pasif. Bahkan, kata dia, ada 45 juta perokok aktif pemula di usia 10-14 tahun. Hal ini berarti hampir seluruh penduduk Indonesia atau 70 persen lebih menjadi perokok pasif dan aktif.
"Hal itu tak bisa terbantahkan, kita bicara data. Keluarga perokok akan membahayakan balita yang terpapar asap rokok. Hal itu bisa menjadi pintu gerbang menjadi perokok," ungkap Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, di Depok, Sabtu (6/7).
Belum lagi, lanjutnya, iklan rokok yang gencar dan minimnya kawasan bebas rokok. Ia pribadi mengaku sudah berhenti merokok sejak lima tahun lalu demi kesehatan dan anak-anaknya.
"Indonesia jadi sasaran utama industri rokok. Sasarannya bahkan anak-anak perokok pemula. Acara bola pun sore-sore ada sponsor rokok, dan enggak ada punishment. Harus mulai ditetapkan jadi pidana, bisa lewat perda. Karena asap rokok mendorong hak hidup anak terlanggar," kata dia.
Arist mendorong salah satunya bisa dimulai di Depok yang menjargonkan diri sebagai Kota Layak Anak untuk segera mengimplementasikan Kawasan Tanpa Rokok. Kawasan Tanpa Rokok, kata dia, harus dimulai dari rumah.
"Di Depok ada tujuh kawasan dilarang merokok, lalu iklan rokok di Margonda memang sudah tak ada, jalan yang lain juga harus di-stop, mal juga. Iklannya juga enggak boleh, yang paling utama harus dimulai dari rumah," ungkapnya.
Peringatan bergambar larangan merokok juga didorong agar diperbanyak. Sedangkan distribusi rokok juga jangan dijual sembarangan, tetapi harus di counter-counter khusus. Begitu pula di kantor pemerintahan dan pusat perbelanjaan.
sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index...-Perokok-Pasif
Bagaimana menurut Agan-agan? Solusi untuk generasi penerus agar terhindar dari bahaya yang ditimbulkan rokok?
