SITUS BERITA TERBARU

Indonesia Songsong Jokowi sbg RI-1. Mega akhirnya Ikhlaskan Jokowi Maju Pilpres 2014

Saturday, July 27, 2013
[imagetag]
[imagetag]



Tim Jokowi for President Sudah Terbentuk?
Jum'at, 26 Juli 2013 14:26 wib

[imagetag]
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Foto: Dede/Okezone)

JAKARTA - Semakin mendekati pemilihan presiden, kian santer pula nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo disebut-sebut sebagai tokoh yang bakal ikut meramaikan bursa calon presiden 2014. Bahkan, kabarnya Jokowi telah membentuk tim sukses untuk mendukung rencananya itu. "Tim apa? Ya tanya di PDIP lah," kilah Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/7/2013).

Tim sukses itu, kata Jokowi, hanya ada dari relawan yang ada di kalangan daerah yang sebelumnya ingin memajukan dirinya untuk menjadi presiden. "Engak ada! Tim apa sih? Hanya status desa ini," tegas Jokowi dengan mimik muka serius.

Nama Jokowi memang kerap kali menempati posisi tertinggi dalam berbagai jajak pendapat sejumlah lembaga survei. Bahkan, baru-baru ini nama Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) pun menjadi salah satu kandidat untuk menjadi calon wakil presiden.
http://news.okezone.com/read/2013/07...udah-terbentuk

Tiga Skenario Megawati di Bursa Capres 2014
SENIN, 15 APRIL 2013 | 04:03 WIB

[imagetag]
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Joko Widodo menghadiri acara Pemantapan Tiga Pilar Partai di GOR Jatidiri Semarang, Senin (1/10). TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO , Jakarta: PDI Perjuangan hingga kini belum memutuskan sikap dalam menghadapi pemilu 2014. Berbeda dengan beberapa partai seperti Golongan Karya, Gerakan Indonesia Raya, dan Partai Amanat Nasional yang sudah menyiapkan kandidat calon presiden, PDIP masih bungkam. Partai Demokrat, meski belum menetapkan nama calon presiden, sudah mulai mengumumkan metode penjaringan calon presiden.

Direktur Eksekutif Pol Tracking Institue, Hanta Yuda AR mengatakan, sikap diam PDIP lantaran hingga kini Ketua Umum partai, Megawati Soekarnoputri masih belum bimbang. "Masih ada tiga kemungkinan yang bisa saja tengah dipertimbangkan Mega," kata Hanta di Restoran Bumbu Desa, Jakarta Selatan, Ahad, 14 April 2013. Tiga skenario yang mungkin diambil PDIP, menurut Hanta adalah:
  • Skenario pertama, tetap mencalonkan Megawati sebagai calon presiden seperti pemilu 2004 dan 2009 lalu.
  • Skenario kedua memasangkan Megawati dan Gubernur DKI, Joko Widodo sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Jokowi dinilai bakal mendongkrak elektabilitas Mega dalam Pilpres nanti. Namun skenario kedua ini, kata Hanta sangat kecil bisa dilaksanakan. PDIP baru bisa mengusung satu pasangan calon sekaligus bila melebihi batas ambang pencalonan yaitu perolehan suara minimal 25 persen atau perolehan kursi minimal 20 persen.
  • Skenario ketiga adalah dengan memajukan satu calon alternatif. Saat ini calon yang paling potensial untuk diusung Mega adalah sosok Gubernur Joko Widodo. "Tapi semua skenario ini bergantung pada sinyal bu Mega.


Megawati Buka Peluang Jokowi Maju Capres
Diposkan sekitar 60 days yang lalu

Jakarta � Ketua Dewan Kehormatan DPP PDI-Perjuangan, M Sidharto, menegaskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak menutup mata terkait peluang Gubernur DKI Jakarta Jokowi sebagai calon presiden 2014. �Saya belum bisa bilang, namun yang jelas, ini ditangkap bijak oleh ketua umum,� kata Sidharto di DPR, Jakarta, Selasa (28/5). Menurut dia, siapa capres yang diusung PDIP pada Pilpres 2014 lalu sepenuhnya ditangan ketua umum sesuai rekomendasi Kongres di Bandung tahun lalu. Keputusan di tangan ketua umum, kata dia.

Politisi senior PDI-P ini menegaskan Jokowi adalah sosok yang membongkar kemapanan yanf dinikmati elit birokrasi selama ini. Menurutnya, Jokowi adalah sosok muda yang jujur dan merakyat. �Lihat saja, ada hak interpelasi di DPRD DKI, Jokowi hadapi dan yang interpelasi bubar sendiri,� kata Sidharto.
http://www.kabarsemarang.com/megawat...wi-maju-capres

PDI Perjuangan Ingin Kaderisasi dan Regenerasi
Megawati Stop Nyapres Lagi, Posisinya Diganti Jokowi?
Rabu, 29 Mei 2013. 25 view

[imagetag]
Megawati beri sinyal kepada Puan Maharani tak lagi nyapres.

SIAGA � JAKARTA Kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani, ibunya Megawati Soekarnoputri tidak maju lagi sebagai capres pada Pemilu Presiden 2014. Menurut Puan, PDI Perjuangan berencana mencalonkan kader muda untuk diusung sebagai calon presiden (Capres) 2014.

Lanjut Puan, nantinya capres yang diusung sesuai dengan rakernas PDI Perjuangan, dan dari hasil itu Megawati akan memberi persetujuan. �Sesuai dengan hasil rakernas lalu di Bandung, kami sudah menyerahkan kepada Ibu Ketum (Mega) untuk pilpres gimana Ibu Ketum sajalah,� jelas Puan di Gedung DPR, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kata Puan lagi, Megawati berkeinginan capres yang diusung oleh partai berlogo banteng merah itu dari kalangan muda dan hasil kaderisasi PDI Perjuangan.�Ya, sudah saatnya pilpres yang muda. Bu Mega ingin kaderisasi dan regenerasi di PDI Perjuangan,� imbuhnya.

Namun saat ditanya seputar banyaknya isu yang mengusung kader muda seperti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden 2014, Puan menjawab tidak setuju. Sebab menurutnya, Jokowi harus fokus membenahi ibukota. �Jokowi bisa fokus pada tugasnya sekarang. Kita jangan berandai-andai pada tahun 2014, tapi kita tunjukkan eksistensi pada kinerja kita pada hari ini,� pungkasnya.
http://www.siaga.co/news/2013/05/29/...iganti-jokowi/

http://www.tempo.co/read/news/2013/0...sa-Capres-2014

Survei SSSG, Jokowi Tokoh Terpopuler 2013
Rabu, 24 Juli 2013 | 20:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com � Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi merupakan tokoh terpopuler 2013. Jokowi mengalahkan tokoh nasional lainnya yang masuk dalam survei tersebut. Hal itu berdasarkan hasil survei Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG) divisi riset dan penerbitan. "Jokowi jadi tokoh yang terpopuler di sini dengan 25,48 persen," ujar Ilman Nafian dari Divisi Riset dan Penerbitan SSSG di Wisma Kodel, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Setelah Jokowi, tokoh terpopuler kedua yakni Prabowo Subianto (10,52 persen), Jusuf Kalla (5,69 persen), Aburizal Bakrie (4,23 persen), Dahlan Iskan (4,14 persen), Mahfud MD (2,72 persen), dan Megawati Soekarnoputri (2,68 persen). Setelah itu menyusul Wiranto (1,18 persen), Hidayat Nurwahid (1,02 persen), Hatta Rajasa (0,81 persen), Chairul Tanjung (0,53 persen), Surya Paloh (0,33 persen), Sri Sultan Hamengku Buwono X (0,33 persen), Sri Mulyani (0,2 persen), Kristiani H Yudhoyono (0,2 persen), dan Pramono Edi Wibowo (0,12 persen).

Adapun yang memilih tokoh lainnya sebanyak 37,87 persen, dan yang tidak menjawab yakni 1,95 persen. Pengamat politik Hamdi Muluk mengatakan, kepopuleran Jokowi terkait pemberitaan di media. "Populer itu karena pemberitaan. Dia disebut media darling itu yang kita lekatkan ke fenomena Jokowi. Kalau saya lihat, kampanyenya sedikit dari bantuan iklan, tapi banyak dari media," kata Hamdi.

Penelitian dilakukan pada 3-22 Juni 2013 dengan melibatkan 2.450 responden yang tersebar di 10 kota besar. Sepuluh kota tersebut adalah DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Balikpapan. Metode pengumpulan data dengan wawancara telepon. Tingkat keyakinan yakni 99 persen dan sampling of error lebih kurang 2,6 persen. Kriteria responden di 10 kota besar yang memiliki telepon rumah dan telah memiliki hak pilih pada Pemilu 2014. Sampel atau responden diambil secara acak dari nomor telepon yang terdapat di buku daftar pelanggan Telkom.
http://nasional.kompas.com/read/2013...erpopuler.2013

Diam-diam PDIP Bikin Skenario Jokowi Capres 2014
Senin, 22 Juli 2013.

SIAGA � CAPRES Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diam-diam membuat skenario untuk menguji calon presiden (capres ) 2014. Di dalamnya terdapat nama Gubernur DKI Jakarta Jokowi Widodo (Jokowi). Survey itu dilakukan internal PDIP sejak 3-15 Mei lalu dan melibatkan sedikitnya 1.500 responden di 33 provinsi. Seorang sumber dekat Jokowi membongkar laporan survei berjudul Trajektori Politik 2014 itu. Berikut empat skenarionya: Skenario pertama, PDIP menyorongkan ketua umum Megawati Soekarnoputeri sebagai calon presiden berpasangan dengan Jusuf Kalla. Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang dengan raihan dukungan 35,2 persen. Sedangkan Megawati-Kalla meraup 25,3 persen, disusul Aburizal Bakrie-Mahfud dengan 18,3 persen.

Skenario kedua, Jokowi maju berduet dengan Pramono Edhi Wibowo, adik ipar presiden. Hasilnya memuaskan. Pasangan ini unggul setelah meraup 34,0 persen dukungan, disusul Prabowo-Hatta (30,0 persen), dan Aburizal-Mahfud (16,3 persen). Skenario ketiga, PDIP menjajal posisi Jokowi sebagai kandidat wakil presiden. Hasilnya jeblok meski dia dipasangkan dengan Megawati. Pasangan Prabowo-Hatta menang dengan sokongan 33,4 persen, dibuntuti Megawati-Jokowi (29,9 persen), dan Aburizal-Mahfud (17,3 persen). Perolehan tidak menyenangkan juga terjadi kalau Jokowi menjadi wakil dari Puan Maharani. Skenario empat, Jokowi keluar dari PDIP dan bertarung melawan Megawati. Dia diapsangkan dengan Pramono Edhi Wibowo. Pasangan ini unggul dengan 36,1 persen suara, disusul Prabowo-Hatta (30,5 persen), dan Megawati-Jusuf Kalla (15,2 persen)
http://www.siaga.co/news/2013/07/22/...i-capres-2014/

Survei Capres via Telepon, Jokowi Juga Ungguli Megawati
Posted: 24/07/2013 16:56

[imagetag]
Joko Widodo

Liputan6.com, Jakarta : Hasil lembaga survei terus mengunggulkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai Calon Presiden 2014. Seperti survei Aliansi Pemuda Indonesia (API) Perubahan yang juga menempatkan mantan Walikota Solo yang akrab disapa Jokowi itu sebagai 'pemenang'.

Dalam survei itu, seandainya pilpres dilakukan hari ini, Jokowi meraih 20,7% dari 650 responden. Menurut Sekjen API Perubahan Dendy Susianto, masyarakat melihat Jokowi sebagai orang yang paling pantas di-capres-kan. Namun hal itu bisa saja berubah. "Jadi masyarakat melihat Jokowi sebagai orang yang paling pantas di-capres-kan. Sampai sekarang Jokowi. Mungkin 5 bulan bisa saja berubah. Tapi sekarang masih nama Jokowi masih leading," kata Dendy di Gedung Jakarta Media Center, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Survei yang dilakukan ini berbeda dari biasanya. API Perubahan menggunakan metode telepolling atau polling yang dilakukan melalui telepon ini. Hasilnya Jokowi berada diurutan pertama. Kemudian 10 besar capres lainnya menyusul, seperti Prabowo Subianto dengan 11,2%, Dahlan Iskan 7,8%, Jusuf Kalla 6,2%, Aburizal Bakrie 5,4%, Mahfud MD 4,2%, Hatta Rajasa 2,6%.

Sementara Ketua Umum PDIP yang juga bosnya Jokowi di partai, Megawati Soekarnoputri berada di urutan ke-8. Megawati hanya mendapat 2,0%. Diikuti Djoko Suyanto 1,9% dan Rhoma Irama 1,4%. "Jadi kita menggunakan sistem multistage random sampling dari 650 responden. Wawancara dilaksanakan pada awal Juni sampai 1 Juli atau paling cepat dilakukan selama 3 minggu," ujar Dendy. Dari jumlah responden itu, pemilih berusia 17 tahun atau sudah menikah dengan komposisi 50% pria dan 50% perempuan. "Margin of Error sebesar 3,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95%," pungkas Dendy
http://news.liputan6.com/read/648292...gguli-megawati

Unggul di Survei SSSG, PDIP Mulai Pertimbangkan Jokowi Sebagai Capres
Rabu, 24/07/2013 21:29 WIB

Jakarta - PDIP dan Jokowi menempati urutan pertama dalam survei parpol dan tokoh terpopuler 2013 versi survei Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG). Banyaknya dukungan membuat PDIP mulai mempertimbangkan Jokowi untuk diusung sebagai Calon Presiden (Capres). "Lembaga survei bukan salah satu alat untuk propek pengambilan keputusan partai, tapi nama Jokowi tetap menjadi bagian yang kita pertimbangkan," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di Wisma Kodel, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Tjahjo mengungkapkan saat ini PDIP masih melihat perkembangan dinamika politik yang ada. Menurutnya hasil survei bukan tolak ukur untuk menentukan keputusan politik sebab kondisi riil di lapangan dengan hasil survei bisa saja berbeda. "Saya kira partai yang cerdas tidak akan meninggalkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat," kata Tjahjo. "Mudah-mudahan hasil survei pilpres konsisten, kami cukup berbangga ada Jokowi. Saya kira tunggu waktu yang tepat, tapi kami mencermati aspirasi masyarakat bagaimana opini media bagaimana hasil survei baik yang independet atau yang dibuat parpol," tambahnya.

Survei dilakukan dengan metode wawancara via telepon. Nomor dipilih secara acak dari buku telepon Telkom. Populasi survei seluruh WNI yang tinggal di 10 kota besar yakni DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar dan Balikpapan. Responden yang wawancarai sebanyak 2.450 orang yang telah memiliki hak pilih pada Pemilu 2014. Waktu penelitian tanggal 3 Juni-22 Juni 2013 dengan tingkat keyakinan 99 persen dan sampling error -/+2.61 %.

Berikut hasil survei SSSG:
Partai Terpopuler:
1.PDIP 9.25 %
2. PD 6.64%
3. Gerindra 6.45%
4. Golkar 6.11%
5. PKS 1.88%
6. PAN 1.39%
7. Nasdem 1.26%
8. PKB 0.91%
9. PPP dan Hanura 0.77%
10. PBB 0.16 %
11. PKPI 0.08 %

Tokoh Terpopuler 2013 adalah:
1. Joko Widodo 25.48%
2. Prabowo 10.52%
3. M Jusuf Kalla 5.69%
4. Aburizal Bakrie 4.23%
5. Dahlan Iskan 4.14%
6. Mahfud MD 2.72%
7. Megawati 2.68%
8. Wiranto 1.18%
9. Hidayat Nurwahid 1.02%
10. Hatta Rajasa 0.81%
11. Chairul Tanjung 0.53%
12. Surya Paloh 0.33%
13. Sri Sultan HB x 0.33%
14. Pramono Edi Wibowo 0,12%
15. Sri Mulyani 0.2%
16. Ani Yudhoyono 0,2%
http://news.detik..com/read/2013/07/...capres?9922032

Jokowi: Kalau urusan Capres 2014, Ngomongnya ke Ibu Megawati saja
Tue, 23/07/2013 - 03:44 WIB

[imagetag]

JAKARTA-Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, jika ada sejumlah nama yang ingin menggandengnya dalam pemilihan presiden-wakil presiden 2014, maka harus meminta izin kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Kalau soal 2014, itu urusannya ngomongnya sama ketua umumlah. Misalnya, Pak Hatta atau Pak Prabowo bicara, urusan dengan Ibu Ketum," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (22/7/2013).

Jokowi mengakui pernah bertemu dengan kedua tokoh tersebut. Ia mengatakan, hal-hal yang dibicarakan dalam pertemuan itu tidak berhubungan dengan rencana pencalonannya menjadi orang nomor satu di Indonesia. "Saya bertemu Prabowo itu setelah pelantikan (gubernur). Diucapkan selamat dan bicara problematika urusan di Jakarta," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Dalam sejumlah survei oleh lembaga-lembaga survei independen, nama Jokowi selalu berada di urutan atas daftar calon presiden RI. Mantan Wali Kota Surakarta itu mengalahkan nama kondang lain, seperti Prabowo, Aburizal Bakrie, dan bahkan Megawati sekalipun. Terkait hasil survei itu, Jokowi selalu menanggapinya dengan mengatakan, "Enggak mikir." Meski tak pernah menjawab tidak atau ya secara tegas, Jokowi menyatakan ingin mengurus problematika di DKI terlebih dahulu.
http://www.rimanews.com/read/2013072...-megawati-saja

--------------------------

Ibu Megawati realistis sekali, mengingat perlunya kaderisasi kepemimpinan dalam tubuh PDIP mengingat usianya yang sudah uzur (kini 66 tahun) dan kini tinggal sendirian setelah suaminya meninggal belum lama ini. Akan dimajukannya Jokowi oleh Megawati, memberikan peluang besar untuk partai PDIP berkuasa kembali di negeri ini. Dan kalau PDIP berkuasa kembali, otomatislah anak kesayangannya, Puan Maharani, minimal bisa menduduki jabatan menteri atau setidaknya Ketua DPR RI. Selain itu, ibu Megawati bisa duduk tenang melihat partainya itu besar kembali di akhir-akhir usia hidupnya kelak!


[imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive