SITUS BERITA TERBARU

[Berita sepi] Kerajinan Berbahan Sampah Mataram Tembus Pasar Jepang

Tuesday, July 2, 2013
Quote:Mataram - Produk kerajinan berbahan baku sampah plastik yang dihasilkan para perajian di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), berhasil menembus pasar luar negeri, terutama Jepang dan Australia.


Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Gerakan Lingkungan Menuju Sampah Nihil (Lisan) Kecamatan kaskusrang, Kota Mataram, Hj Nurnila di Mataram, Minggu (30/6), mengatakan, produk kerajinan tersebut berupa tas sekolah dan tas tempat map dengan harga jual Rp 35.000 hingga Rp 50.000 per unit.

"Dua jenis produk kerajinan itu banyak diminati kalangan pelajar dan mahasiswa di Jepang dan Australia, " katanya.

Nurnila mengatakan, pengiriman hasil kerajinan berbahan limbah plastik itu berawal dari kedatangan 20 orang pelajar dan mahasiswa dari Jepang dan Australia, sekitar dua bulan lalu ke Pokja Lisan di Lingkungan Banjar, Kelurahan Dasan Agung untuk belajar mengenai pengelolaan sampah plastik.

"Selama dua hari para pelajar dan mahasiswa itu tekun mempelajari cara menggunting melipat dan menjahit sampah plastik hingga menjadi barang bernilai ekonomis tinggi," katanya.

Ketika kembali ke negaranya, lanjut Nurnila, pelajar dan mahasiswa itu masing-masing membawa berbagai souvenir hasil kerajian para perajin di Lingkungan Banjar untuk digunakan di negara mereka.

"Di luar dugaan, hasil kerja kami mendapat respons positif dari pelajar dan mahasiswa di negara tersebut. Ada yang memesan barang kerajinan itu melalui pembimbingnya, mereka meminta dikirimkan produsk kerajinan berbahan limbah plastik tersebut," katanya.

Namun, karena keterbatasan bahan baku dan perajian yang sebagian memiliki pekerjaan lain, lanjut Nurnila, pihaknya belum mampu mengirim sesuai dengan jumlah yang diminta mereka.

"Jangankan untuk ke luar negeri, pesanan dari perusahaan tambang tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara sebanyak 50 unit produk kerajinan tas tempat pakaian kotor belum mampu kami layani," ujarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, tambah Nurlima, ke depan pihaknya bersama 30 orang anggota Pokja Lisan Lingkungan Banjar akan terus berusaha meningkatkan produksi.

"Untuk mendapatkan sampah plastik dalam jumlah banyak kami bekerjasama dengan Pedagang Kali Lima (PKL) di Jalan Udayana, dengan memberikan mereka satu gunting dan karung sebagai tempat menyimpan limbah plastik dari kemasan kopi dan mi instan," katanya.

Para pedagang tersebut juga telah diajarkan cara menggunting kemasan kopi dan mi instan secara baik dan benar guna memudahkan limbah plastik itu diproses menjadi barang kerajinan yang menarik dan bernilai ekonimis tinggi.

Penulis: /RIN

Sumber:Berita satu


Orang indonesia itu sebenarnya kreatif, punya keinginan untuk maju, bahkan jepang yg org2 nya kreatif saja tertarik dengan hasil kerajinan kita.....[imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive