Pembangunan tiang pancang Mass Rapid Transit (MRT) di sepanjang Jalan Fatmawati membuat para pejalan kaki mengalami kesulitan. Pasalnya, tiang pancang di tengah jalan yang ditutup dengan seng itu membuat pejalan kaki harus berjalan memutar jauh agar bisa menyebrang jalan. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya jembatan penyebrangan orang (JPO).
Seperti keluhan yang diuturakan oleh Lisa (24), pegawai rumah makan yang berada di pinggir jalan tersebut. Lisa mengatakan untuk menyeberang jalan, dia harus berjalan kaki sejauh 30 meter.
"Saya kalau mau nyeberang harus jalan dulu sampai ada putran balik (u-turn). Lumayan jauh sekira 30 meter. Sedangkan di jalan ini enggak ada jembatan penyebrangan," tutur Lisa kepada reporter infonitas, Senin (2/3/2015).
Demikian juga Latif (43). Dia mengatakan kepada bahwa warga sebenarnya sudah meminta pihak pengembang agar membuka sedikit seng agar warga tidak perlu berjalan jauh untuk menyeberang jalan.
"Warga sudah ngomong ke pihak kontraktor supaya membuka sedikit seng penutup tiang MRT, tapi sampai sekarang masih ditutup. Kenapa kami minta, karena bahaya kalau menyeberang jalan di putaran balik karena banyak kendaraan," imbuh Latif.
Sementara ketika infonitas mencoba mengonfirmasikan keluhan warga tersebut kepada pihak kontraktor, tapi tidak ada satu pun karyawan di lokasi proyek.
Sumber: Infonitas.com (infonitas.com)
Harusnya tiangnya dibikin portable nih
Dikutip dari: http://adf.ly/16LN2c
