
Jakarta : Partai Golkar dinilai sudah kembali mengalami sentralisasi kepemimpinan yang dikendalikan oleh segelintir orang saja. Hal tersebut diungkapkan pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto.
Nico menilai kecenderungan partai politik yang terbuka akan menjadi partai yang bersifat oligarki. Hal ini lah yang sedang dialami oleh Partai Golkar
"Golkar sekarang itu mengarah pada oligarkis yang lebih kecil. Seputar pimpinan pusat saja," ujar Nico di Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2014).
Ia menambahkan, Partai Golkar sudah menyerupai sebuah perusahaan tertutup dengan Aburizal Bakrie sebagai pemimpinnya. Partai pun hanya dikendalikan oleh sebagian kecil petinggi partainya.
"Itu tidak sehat bagi partai," tegas Nico.
Model seperti ini dinilai Nico tidak tidak bisa diterapkan di masyarakat saat ini. Untuk menjadikan Partai Golkar sebagai partai yang besar kembali, dibutuhkan dukungan dari barisan bawah partai, bukan hanya dari segilintir kelompok saja.
Nico memberikan contoh fenomena saat pemilihan presiden lalu yang dimenangkan oleh pasangan Jokowi-JK. Menurutnya, saat itu partai tidak memiliki peran besar dalam memenangkan Jokowi. Justru relawan yang berasal dari lapisan masyarakat lah yang memiliki peran besar kemenangan presiden. Karenanya, saat ini Partai Golkar juga membutuhkan komunikasi politik dari daerah-daerah.
"Mereka perlu dukungan dari bawah dan daerah yang genuine. Perlu ada update komunikasi politik dalam organisasi di daerah, dan tentu saja barisan organisasi sayap dan barisan organisasi lain," terangnya.
Sumber : http://untuknkri.org/pengamat-partai...gelintir-orang
Dikutip dari: http://adf.ly/uAihP


