MENJADI tentara di Indonesia itu gratis. Tapi keluarganya harus menyiapkan puluhan – bahkan ratusan juta – untuk menyogoknya. Karena itu, tentara menjadi profesi elite di negara ini. Bukan karena proses pelatihannya, melainkan karena mahalnya biaya untuk menjadi korps baju hijau itu.
Sampai kini masih tak jelas kenapa untuk jadi tentara musti menyogok. Padahal di dunia tentara, sebelum berseragam dan berpangkat, fisik dan mental mereka digojlok habis-habisan. Sering dihadapkan pada tantangan hidup dan mati – bahkan menjalani latihan yang begitu beratnya, sehingga banyak yang tak melupakannya seumur hidup.
Dan setelah itu mereka menjalani sumpah dan "kontrak mati" siap mempertaruhkan nyawa untuk membela NKRI.
Masuk korps abdi negara yang harus menyogok puluhan juta, tak cuma untuk bergabung dengan seragam hijau (TNI), melainkan juga di seragam biru (Korpri) dan seragam coklat (Polri).
Maka, pada akhirnya, mereka yang sudah diterima terus berpikir agar bisa balik modal. Dengan alasan, semua anak ingin berbakti pada orangtuanya, dan menyadari orangtua mereka berkorban ratusan juta untuknya, mereka pun mencari kembalian – baik diminta atau tidak. Dan rakyat yang seharusnya dilayani – jadi korbannya.
Maka, ketika ada berita heboh, dua WNI terbukti mengikuti wajib militer di Singapura, kita tak perlu kaget. Mereka kepergok jadi bagian tentara Singapura saat latihan gabungan Indopura, TNI dan Singapura, di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko, telah membenarkan hal itu. Kedua WNI itu dikembalikan ke Singapura, setelah menjalani pemeriksaan dan ditahan. Pembebasan kedua WNI tersebut setelah dilakukan langkah diplomasi antara Singapura dan Indonesia.
Minat yang besar, lowongan yang sedikit, membuat lowongan abdi negara menjadi transaksional – ada job ada sogokan.
Semoga TNI introspeksi – begitu banyak pemuda pemudi yang ingin bergabung, dan TNI memiliki daya tawar tinggi, untuk memilih yang terbaik. Semoga peristiwa dua WNI itu jadi instropeksi serius untuk membersihkan borok korupsi di bagian penerimaan taruna baru mereka.
sumber : http://poskotanews.com/2014/11/15/ke...geri-tetangga/
================================
(miris) Yang cita-citanya mau jadi Tentara mending ke pindah ke negara tetangga .. gratis gaji gede lagi ...
Link: http://adf.ly/uFqx1
Sampai kini masih tak jelas kenapa untuk jadi tentara musti menyogok. Padahal di dunia tentara, sebelum berseragam dan berpangkat, fisik dan mental mereka digojlok habis-habisan. Sering dihadapkan pada tantangan hidup dan mati – bahkan menjalani latihan yang begitu beratnya, sehingga banyak yang tak melupakannya seumur hidup.
Dan setelah itu mereka menjalani sumpah dan "kontrak mati" siap mempertaruhkan nyawa untuk membela NKRI.
Masuk korps abdi negara yang harus menyogok puluhan juta, tak cuma untuk bergabung dengan seragam hijau (TNI), melainkan juga di seragam biru (Korpri) dan seragam coklat (Polri).
Maka, pada akhirnya, mereka yang sudah diterima terus berpikir agar bisa balik modal. Dengan alasan, semua anak ingin berbakti pada orangtuanya, dan menyadari orangtua mereka berkorban ratusan juta untuknya, mereka pun mencari kembalian – baik diminta atau tidak. Dan rakyat yang seharusnya dilayani – jadi korbannya.
Maka, ketika ada berita heboh, dua WNI terbukti mengikuti wajib militer di Singapura, kita tak perlu kaget. Mereka kepergok jadi bagian tentara Singapura saat latihan gabungan Indopura, TNI dan Singapura, di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko, telah membenarkan hal itu. Kedua WNI itu dikembalikan ke Singapura, setelah menjalani pemeriksaan dan ditahan. Pembebasan kedua WNI tersebut setelah dilakukan langkah diplomasi antara Singapura dan Indonesia.
Minat yang besar, lowongan yang sedikit, membuat lowongan abdi negara menjadi transaksional – ada job ada sogokan.
Semoga TNI introspeksi – begitu banyak pemuda pemudi yang ingin bergabung, dan TNI memiliki daya tawar tinggi, untuk memilih yang terbaik. Semoga peristiwa dua WNI itu jadi instropeksi serius untuk membersihkan borok korupsi di bagian penerimaan taruna baru mereka.
sumber : http://poskotanews.com/2014/11/15/ke...geri-tetangga/
================================
(miris) Yang cita-citanya mau jadi Tentara mending ke pindah ke negara tetangga .. gratis gaji gede lagi ...
Link: http://adf.ly/uFqx1