JAYAPURA. Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik menyengsarakan masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM tentu akan berdampak kepada masyarakat, khusunya di daerah pedalaman atau di daerah pegunungan di Papua.
Seorang pekerja swasta asal Papua, Jack Wali (36) kepada SP, Selasa (18/11) pagi mengatakan, terima kasih Bapak Presiden Joko Widodo sudah naikan BBM.
"Kalau bisa dinaikan lagi tiap bulan. Supaya rakyat Indonesia bisa rasakan kemahalan yang terjadi selama ini, terutama di pedalaman Papua," katanya dengan nada kecewa.
Jack mengaku sudah sering mengalami kemahalan di Papua. "Apa-apa mahal di sini," katanya dalam logat Papua.
Sementara itu, seorang PNS di Kabupaten Pegunungan Bintang, Tuti W (42), mengaku kaget dengan kenaikan BBM.
"Mati sudah kita yang tinggal di daerah pegunungan. Bagimana kita mau hidup di daerah gunung dengan kondisi begini," katanya.
Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM tentu akan berdampak kepada masyarakat, khusunya di daerah pedalaman atau di daerah pegunungan di Papua.
Seorang pekerja swasta asal Papua, Jack Wali (36) kepada SP, Selasa (18/11) pagi mengatakan, terima kasih Bapak Presiden Joko Widodo sudah naikan BBM.
"Kalau bisa dinaikan lagi tiap bulan. Supaya rakyat Indonesia bisa rasakan kemahalan yang terjadi selama ini, terutama di pedalaman Papua," katanya dengan nada kecewa.
Jack mengaku sudah sering mengalami kemahalan di Papua. "Apa-apa mahal di sini," katanya dalam logat Papua.
Sementara itu, seorang PNS di Kabupaten Pegunungan Bintang, Tuti W (42), mengaku kaget dengan kenaikan BBM.
"Mati sudah kita yang tinggal di daerah pegunungan. Bagimana kita mau hidup di daerah gunung dengan kondisi begini," katanya.
Tuti mengatakan, di pegunungan Papua, harga satu liter bensir Rp 45 ribu. "Berapa harganya kalau naik begini, adoww mati sudah," kata Tuti yang mengaku harga mie instan satu bungkus saja Rp 6.000. Harga BBM sudah naik dan pasti harga mie instan jadi Rp 8.000.
Sekitar 90 persen wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang terletak di ketinggian 400 sampai dengan 4.000 meter dari permukaan laut.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 15.682 KM2. Satu-satu alat tranportasi untuk menuju kabupaten ini menggunakan pesawat.
Anggota DPR Papua, Rustam Saru mengatakan, kenaikan BBM berdampak pada semua aspek perekonomian, baik itu transportasi, sembako , kebutuhan pertanian, perkebunan dan lainnya di Papua.
Menurut Rustam, mulai sekarang pemerintah pusat sudah harus memberikan bantuan ke masyarakat agar ada nilai tambah dari dampak kenaikan BBM tersebut.
"Jadi akan berdampak ke semua sektor dan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Pemerintah harus memberikan bantuan ke masyarakat agar ada nilai tambah akibat kenaikan BBM itu. Paling tidak ada kebijakan yang pro rakyat," kata Rustam Saru. [154]
sumber
kasian papua makin menderita
Dikutip dari: http://adf.ly/uP0rg


