Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Yuddy Chrisnandi Harus Ubah Pola Pikirnya

Wednesday, May 7, 2014
Sejelek-jeleknya Hary Tanoesoedibjo, dia bisa menyelamatkan Hanura pada pemilihan legislatif lalu � Bambang Soesatyo Golkar

**

Hari ini Selasa sore (6/5/2014), Partai Hanura akan mengadakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Hotel Sultan. Salah satu agendanya adalah evaluasi perolehan suara partai pada Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April lalu. Rapimnas ini akan diikuti oleh seluruh pengurus DPP dan DPD seluruh Indonesia .

Yuddy Chrisnandi sebagai Ketua DPP Hanura akhir-akhir ini sering mengeluarkan pernyataan yang menembak Hary Tanoesoedibjo (HT)sebagai ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). Menurutnya, HT gagal mencapai target maksimum Hanura karena hanya memperoleh raihan suara hanya 5,4 persen. Yuddy malah berkeinginan agar HT keluar dari Hanura.

Tindakan-tindakan Yuddy ini sebenarnya efek kegagalannya menjadi anggota legislatif dari Hanura dari daerah Cirebon Jawa Barat pada Pileg kemarin. Kata-kata terutama soal raihan suara Hanura yang dilontarkan Yuddy sering tak pada tempatnya.

Padahal jika kita kembali menarik ke belakang, masuknya HT ke Partai Hanura karena idealismenya dan niat yang tulus untuk bisa membangun bangsa. Jika HT masuk partai hanya untuk melindungi bisnisnya, HT punya banyak pilihan semisal Gerindra atau Golkar dan tak harus masuk Hanura.

Jika HT berpikir pragmatis soal bisnis, dia cukup bertindak seperti Chairul Tanjung saat pemerintahan SBY. Seperti kita ketahui bersama, CT amat dekat dengan SBY dan dia makin kaya saat bersama SBY. Saat ini CT menopang Jokowi, tentu tak lain untuk kelancaran bisnisnya. Mindset ini yang harus dipahami seorang Yuddy Chrisnandi.

Bahkan seorang anggota DPR Golkar yaitu Bambang Soesatyo pernah melontarkan ucapan bahwa Partai Hati Nurani (Hanura) harusnya berterima kasih kepada HT karena kelolosan partai itu dalam Parlementary Treeshold (PT) yang mematok ambang 3,5 persen.

"Sejelek-jeleknya Hary Tanoesoedibjo, bisa menyelamatkan Hanura dari pemilihan legislatif, kemarin,� kata Bambang. Menurut dia, apabila bos MNC Group itu tidak memiliki peran di Partai Hanura, maka dapat dipastikan partai itu tidak lolos.

Sebuah partai politik perlu pasokan modal dan jaringan guna mendongkrak popularitas dan elektabilitas suatu partai. Dua hal itu (modal dan jaringan) sudah membesarkan Partai Golkar sejak lama. Jaringan dan modal harusnya bisa bersinergi.

HT sebagai ketua Bapilu pada Pemilu 2014 menggantikan Yuddy Chrisnandi. Meski dari Golkar, banyak pihak sangsi, jika Bapilu Hanura di tangan Yuddy bisa melewati PT. Dan jika sekarang sudah mencapai 5,5 -6 persen karena HT, maka selayaknya Yuddy mengubah mindsetnya / pola pikir terhadap HT.

Jangan hanya karena gagal masuk Senayan, nembak-nembakin orang

Sumber : http://politik.kompasiana.com/2014/0...et-653805.html
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive