Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

SBY Bertemu Jokowi – Prabowo Proses Transisi?

Tuesday, May 13, 2014


ASATUNEWS - Direktur Eksekutif Reform Institute Dr Yudi Latif menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadwalkan menerima dua bakal calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/5), bukan merupakan proses transisi kepemimpinan kepada penggantinya. "Mungkin masih proses transaksi bukan untuk memberi orientasi ke calon pengganti," kata Yudi Latif yang juga pengamat politik ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (13/5).

Alumnus Doktor dari The Australian National University itu dimintai komentarnya apakah jadwal pertemuan tersebut merupakan salah satu proses pembekalan dan transisi atas kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan berakhir pada 20 Oktober 2014 terkait pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli 2014.

Yudi Latif tidak melihat bahwa itu merupakan proses pembekalan, transisional, atau pengenalan dan orientasi dari bakal calon presiden terhadap lingkungan Istana atau Kompleks Kepresidenan. Seperti informasi yang dia peroleh dari berbagai sumber, katanya, pertemuan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan Presiden Yudhoyono adalah terkait dengan permohonan cuti untuk berkampanye sebagai calon presiden.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menjadi bakal calon presiden dari PDIP, Partai NasDem, dan PKB, diterima pada pukul 13.00 WIB Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2013, kepala daerah yang akan ikut dalam kampanye pemilihan presiden harus mengajukan cuti. Tenggat pengajuan adalah 12 hari sebelum pendaftaran presiden di KPU.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2009 juga menyebutkan jika izin cuti yang bersangkutan disetujui maka akan keluar keputusan presiden sehingga gubernur dinyatakan nonaktif hingga KPU menetapkan pasangan calon presiden dan wakil terpilih.

Sementara bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto akan datang bersama Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) untuk diterima Yudhoyono pada pukul 17.00 WIB. "Pertemuan untuk bersilaturahmi dan membahas sejumlah topik kenegaraan," kata Hatta melalui akun twitter pribadinya @hattarajasa sebagaimana diinfokan oleh Sekretariat Kabinet.

Prabowo dan Hatta Rajasa disebut-sebut berbagai kalangan akan maju sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden sehingga kedua partai itu akan berkoalisi. Sebelumnya hasil Rapimnas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga telah mendukung pencalonan Prabowo.

Pertemuan kedua bakal capres untuk bertemu Presiden Yudhoyono adalah berdasarkan permohonan dari kedua tokoh tersebut. Beberapa waktu lalu, Joko Widodo menyatakan ingin bertemu dengan Presiden Yudhoyono terkait dengan izin cutinya sedangkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon selang beberapa hari setelah Pemilu Legislatif 9 April 2014 menyatakan bahwa Prabowo ingin bertemu Yudhoyono.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa segera mundur dari jabatannya setelah resmi didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 18-20 Mei 2014 sebagai calon wakil presiden untuk Pemilu 9 Juli 2014. "Rakernas PAN pada Rabu besok akan memutuskan PAN berkoalisi dengan Partai Gerindra, mencalonkan Pak Hatta Rajasa sebagai wakil presiden, dan setelah resmi mendaftar ke KPU, Pak Hatta mengundurkan diri dari jabatan Menko Perekonomian," kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi PAN Hakam Naja di Jakarta, Selasa (13/5).

Hakam Naja dimintai komentarnya soal agenda pertemuan bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang juga Ketua Umum PAN diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, pada Selasa sekitar pukul 17.00 WIB. "Pertemuan untuk bersilaturahmi dan membahas sejumlah topik kenegaraan," kata Hatta melalui akun twitter pribadinya @hattarajasa sebagaimana diinfokan oleh Sekretariat Kabinet.

Hakam Naja menegaskan bahwa selama ini telah terjalin komunikasi yang sangat intensif antara Partai Gerindra dan PAN tanpa publikasi besar-besaran di berbagai media. "Bisa dibilang ini senyap, tetapi kesepakatan yang dicapai sangat substansial, lama dan mendalam, intensif, dan mengikat. Hasil yang diperoleh sangat signifikan," kata Hakam.

Terkait pencalonan Prabowo dan Hatta Rajasa sebagai pasangan presiden dan wakil presiden, katanya, diharapkan juga didukung oleh PPP yang telah mengajukan Prabowo sebagai bakal calon presiden dan PKS yang telah melakukan komunikasi intensif juga dengan Partai Gerindra. Mengenai rencana pengunduran diri Hatta Rajasa dari jabatan Menko Perekonomian, katanya, sejalan dengan UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Ia menyebutkan Rakernas PAN pada Rabu (14/5) akan berlangsung di DPP PAN Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Hakam Naja menilai bahwa pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa memenuhi kompetensi dan sangat memadai untuk memimpin negara ini. "Jam terbangnya sangat memadai dan memiliki tingkat elektabilitas serta akseptabilitas yang tinggi pula dari publik," katanya.| ANT/FLES

sumber : http://asatunews.com/menuju-ri1-2014...roses-transisi
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive