Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Sampoerna Bangkrut, PHK Massal Ribuan Karyawan

Sunday, May 18, 2014
Pemecatan 4.900 Karyawan di Jember dan Lumajang
Sampoerna Bangkrut, PHK Massal Ribuan Karyawan



SICOM PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) bangkrut. Ribuan karyawannya di-PHK massal. Sampoerna menghentikan kegiatan produksi dua pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) di Jember dan Lumajang. Penghentian itu terhitung mulai tanggal 31 Mei 2014.

Sebanyak 4.900 karyawan pabrik akan diberhentikan. Berdasarkan pengumuman berupa selebaran yang dibagikan kepada pekerja tertulis, pengakhiran hubungan kerja itu efektif berlaku pada 1 Juni 2014.

Selebaran yang mengatasnamakan manajemen PT HM Sampoerna Tbk itu menyebutkan bahwa pekerja tetap mendapatkan upah hingga 31 Mei 2014. Kompensasi pengakhiran hubungan kerja akan diberikan lebih baik dari UU Nomor 13 Tahun 2003 dan akan didiskusikan dengan PUK SPSI Plant Kunir pada 19-23 Mei 2014.

Saat ini perusahaan akan memfokuskan produksi SKT di lima pabrik lainya di Surabaya.

�Kami bersedih. Tapi bagaimana lagi kalau memang terpaksa harus tutup,� kata Indah, seorang pekerja asal Lumajang. Sebelum bekerja di Plant Kunir, Indah mengaku kerja di perusahaan konveksi di Lumajang. Indah memiliki satu anak yang masih berumur 6 tahun. �Enggak tahu bekerja apalagi,� kata Indah.

Sekretaris Perusahaan Sampoerna, Maharani Subandhi, mengatakan penutupan ini dilakukan karena adanya penurunan pangsa pasar segmen SKT secara terus menerus hingga 23,1 persen di tahun 2013.

�Angkanya turun terus dari 30,4 persen di tahun 2009. Hal ini bisa terjadi karena perubahan preferensi perokok dewasa dari sigaret kretek tangan ke sigaret kretek mesin dengan filter,� ujar Maharani dalam rilisnya, Sabtu (17/5/2014).

Maharani menambahkan, dalam catatanya, penurunan yang terjadi pada tahun 2013 itu merupakan penurunan yang sangat besar dan tidak pernah terjadi sebelumnya.

Hal tersebut, lanjut dia, juga berdampak bagi kinerja merek SKT Sampoerna. �Dimana volume penjualan kami pengalami penurunan sebesar 13 persen pada tahun 2013. Total volume SKT industri terus mengalami penutunan hingga kuartal pertama tahun 2014 mencapai 16,1 persen,� jelas Maharani.

Dia melihat tidak akan ada perubahan tren pada segmen SKT dalam waktu dekat ini. Untuk itu, perusahaan rokok terbesar di Indonesia ini mengambil keputusan untuk menutup dua pabriknya. Ini dilakukan sebagai jalan terakhir yang telah dipertimbangkan secara matang dan menyeluruh.

Sementara itu, terkait dengan pemecatan 4.900 karyawan di dua pabrik itu, lanjut Maharani, perusahaan telah memberikan dukungan dan bantuan selama masa sulit seperti ini.

�Bagi mereka yang terkena dampak pada putusan ini akan mendapatkan paket pesangon yang jumlahnya lebih besar dari yang ditetapkan pemerintah dalam undang-undang Tenaga Kerja No.14 tahun 2003,� katanya.

Bukan hanya itu, perusahaan juga akan mebayar THR Idul Fitri tahun 2014. Maharani menambahkan, perusahaan akan bertanggungjawab atas putusan tersebut dengan nasib karyawan.

Contohnya dengan memberikan program pelatihan kewirausahaan yang diharapkan bisa membantu pkaryawan mendapatkan keahlian baru dalam mencari penghasilan.

Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Singgamata mengatakan para pekerja jangan sampai terprovokasi pihak ketiga. �Jangan terprovokasi yang justru bisa merugikan semua pihak,� ujarnya.

Menurut dia, penutupan perusahaan itu karena memang tidak bisa dihindari lagi. �Biar internal perusahaan yang menjelaskan,� katanya.bnj

sumber : http://siagaindonesia.com/r/79432
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive