"Itu berbahaya. Lakukan peliputan dan penyiaran dengan cara yang fair dan balance," ujar SBY dalam acara peluncuran Rajawali Televisi (rtv) yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Sabtu (3/5/2014) malam.
SBY mengibaratkan pemberitaan yang tidak akurat seperti memberikan masyarakat minuman yang keruh dimana lama kelamaan akan menimbulkan penyakit. Demikian juga dengan tayangan berita yang tidak fair dan balance.
"Jika masyarakat kita yang mendapat informasi yang tidak akurat, fair, dan balance, maka masyarakat juga akan sakit. Siarkan berita yang akurat, mengandung kebenaran, fair, dan balance," SBY berpesan.
SBY juga berharap rtv dapat ikut berkontribusi dalam membangun masyarakat yang baik, good society. Yaitu masyarakat yang ceria, bahagia, rukun, toleran dan sayang menyayangi satu sama lain, tertib dan patuh hukum. Utamanya adalah masyarakat yang berkeadaban.
"Saya sungguh ingin Rajawali Televisi dapat berkontribusi untuk ikut membangun good society," ujar SBY.
SBY juga sempat menyinggung kabar baik yang baru diterimanya dari Menteri Keuangan Chatib Basri. Kabar baik itu adalah mengenai posisi Indonesia yang kini berada di peringkat ke-10 ekonomi dunia, ditilik dari Gross Domestic Product (GDP).
"Alhamdulillah, Indonesia ditetapkan sebagai ekonomi nomor 10 dunia," kata SBY.
Menurut laporan Bank Dunia, Indonesia berada peringkat ekonomi ke-10 di dunia, setelah AS, Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brazil, Perancis, dan Inggris.
"Tentu ini awal yang baik, tapi masih panjang perjalanan kita, masih banyak masalah yang harus diatasi," imbuhnya. sumber
klo menurut ane pribadi hanya ARRAHMAH dot COM yang menyajikan berita yang akurat, benar, adil dan seimbang

klo menurut ente ente?


